Dia membantah rumor soal keretakan hubungan keduanya, setelah dukungan Jokowi secara tidak langsung pada pemungutan suara Februari lalu berhasil mengantarkan Prabowo meraih kemenangan pada Pilpres 2024
"Saya tegaskan kembali, hubungan mereka baik-baik saja. Saya tahu persis presiden Jokowi dengan Prabowo," ujar Maruarar dalam acara Buka Puasa Bersama Aktivis Nasional dan Sahabat Bang Ara di daerah Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024).
"Dalam politik itu selalu ada dinamika. Tentu saya melihat justru hubungan Jokowi dan Prabowo itu dibangun di atas batu karang kokoh, bukan di atas pasir yang kalau kena air hujan, angin, gampang goyah," katanya lagi.
Maruarar meyakini bahwa hubungan Jokowi dan Prabowo terjalin dengan kuat karena mereka telah melalui banyak masalah bersama. Bahkan, keduanya pernah menjadi lawan pada Pilpres 2014 dan 2019, sebelum memutuskan untuk bekerja sama pada pemerintahan 2019-2024.
Menurut pria yang karib disapa Ara ini, situasi tersebut unik dan barangkali bukan sesuatu yang lazim dalam kancah politik global.
Maruarar juga mengungkit bagaimana Partai Gerindra di Senayan selalu sejalan dan mendukung kebijakan pemerintah.
Bahkan, gugatan sengketa Pilpres 2024 terhadap kemenangan Prabowo-Gibran oleh kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dianggap sebagai sesuatu yang semakin mengukuhkan relasi Jokowi-Prabowo.
Sebagai informasi, dalam gugatannya, kubu Anies dan Ganjar sama-sama mendalilkan soal dukungan Jokowi melalui sumber daya negara untuk membantu memenangkan Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.
MK sampai memutuskan untuk menghadirkan langsung empat menteri Jokowi ke dalam sidang untuk dimintai keterangan soal dugaan politisasi bantuan sosial (bansos) demi mendongkrak suara Prabowo-Gibran.
"Kepercayaan, kecocokan, kenyamanan, antara Prabowo dan Jokowi ini prosesnya dinamikanya sangat tinggi, jadi unik itu," ujar Maruarar.
"Apa yang terjadi di MK, kemudian apa yang terjadi kemarin di DPR dinamika-dinamika, itu justru memperkuat hubungan mereka berdua. Saya belajar politik cukup lama, saya rasa enggak banyak ya ada negara seperti Indonesia. Kita punya contoh kerukunan dari pemimpinnya," katanya lagi.
Menurut kabar yang beredar, beberapa nama tersebut merupakan tokoh yang selama ini dikenal loyal dengan Jokowi. Salah satunya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Namun, desas-desus tersebut dibantah oleh Gibran. Putra sulung Jokowi itu mengatakan, Prabowo sendiri yang bakal menentukan siapa-siapa saja orang yang akan menjadi pembantunya di kabinet.
"Enggak. Pak Prabowo yang akan menentukan ya. Keputusannya di Pak Prabowo," ujar Gibran saat ditemui di Ritz Carlton Hotel, Jakarta pada Senin, 25 Maret 2024.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno meyakini bahwa Prabowo bakal berupaya melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi setelah resmi menjadi orang nomor 1 di Indonesia.
Dia menduga, pengaruh Jokowi terhadap kabinet yang bakal dipimpin Prabowo kelak hanya sepanjang sisa masa jabatannya sebagai Kepala Negara.
“Setelah tak lagi jadi presiden, saya meyakini pengaruh Jokowi soal urusan menteri akan sirna. Bahkan, orang-orang Jokowi yang telanjur jadi menteri bisa dievaluasi di kemudian hari oleh Prabowo,” kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (26/3/2024).
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/07/20411511/pastikan-hubungan-jokowi-prabowo-baik-baik-saja-maruarar-saya-tahu-persis