Airlangga mengeklaim, bantuan beras digelontorkan justru untuk menstabilkan harga.
"Apakah ada penggunaan CBP membaut harga naik, nah tentu bantuan pangan adalah instrumen stabilitasi harga, jadi justru sebaliknya, dengan adanya bantuan pangan kita berharap stabilitasi harga," kata Airlangga dalam sidang lanjutan sengketa Pilpres 2024, Jumat (5/4/2024).
Airlangga menuturkan, bantuan sebanyak 10 kilogram beras dari pemerintah itu bakal sangat membantu masyarakat.
Sebab, jumlah tersebut menutupi sepertiga kebutuhan beras yang ada di kisaran 20-25 kilogram per bulan.
"Pemerintah juga melakukan stabilitasi pasokan harga pangan ataupun SPHP dengan operasi di pasar melalui Perum Bulog dan itu untuk menjaga harga daripada beras," kata Airlangga.
"Khusus kepada Pak Menko Perekonomian, Pak Airlangga, kalau dilihat dari data termasuk hal yang didalilkan di sini bahwa ada kenaikan harga beras kisaran pada bulan Januari-Febrauri 2024," kata Enny, Jumat.
Enny mengatakan, dalil dari para pemohon mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan cadangan beras pemerintah (CPB) yang seharusnya untuk menstabilkan pasokan pangan, dikeluarkan untuk bansos.
"Sehingga ada yang menyampaikan benar atau tidaknya diklarifikasi, karena ada penggunaan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bansos, sehingga menyebabkan stok beras nasional jadi berkurang," tutur Enny.
"Apakah memang ada isu seperti itu? Nanti mohon diberikan penjelasan," ucap Enny.
Pertanyaan tersebut merupakan bagian dalil pemohon 1, yaitu capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Kubu Anies-Muhaimin menilai, bansos memberikan dampak besar terhadap preferensi pemilih yang menyebabkan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang pilpres.
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/05/15310701/di-sidang-mk-airlangga-bantah-bantuan-beras-pemerintah-bikin-harga-naik