Salin Artikel

Gelar Forum Diskusi Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Paparkan 3 Pilar Penting Bentuk Masa Depan Bangsa

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong menyebutkan tiga pilar penting yang membentuk masa depan bangsa Indonesia, yakni pemuda, kolaborasi, dan demokrasi.

Ia mencontohkan, di Jayapura, Provinsi Papua, Papua Youth Creative Hub (PYCH) menjadi bukti nyata potensi kolaborasi para pemuda.

“Terinspirasi oleh visi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), PYCH menumbuhkan bakat, kreativitas, dan inovasi. PYCH menjadi tempat di mana pikiran-pikiran muda bertemu, diberdayakan oleh gairah dan dipandu oleh misi dan visi Indonesia Emas 2045,” jelas Usman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (4/4/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Usman dalam Forum Diskusi Literasi Demokrasi dengan tema “Kolaborasi Anak Muda untuk Kesejahteraan Papua” di Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu (3/4/2024).

Kegiatan tersebut melibatkan peserta dari kelompok atau perwakilan mahasiswa asal Papua yang ada di Bandung dan sekitarnya.

Usman mengungkapkan bahwa di lubuk hati orang Papua, terdapat sebuah ungkapan yang menggema dari generasi ke generasi, yaitu “satu tungku tiga batu”.

Peribahasa kuno tersebut melambangkan persatuan, ketahanan, dan harmoni, yakni sebuah tungku tradisional ditopang oleh tiga batu yang mewakili keyakinan berbeda, seperti Islam, Kristen, dan Katolik. Mereka hidup berdampingan dalam keberagaman, dengan harmoni sebagai wadahnya.

“Tantangan kita adalah menjaga keseimbangan yang rapuh ini, memastikan tidak ada batu yang goyah, tidak ada api yang padam,” ucap Usman.

Usman berharap para pemimpin muda dapat memeluk semangat kolaborasi tersebut.

“Mari kita membangun jembatan antara budaya, agama, dan negara. Bersama-sama, kita dapat membentuk Indonesia yang lebih kuat ketika keberagaman adalah kekuatan terbesar kita,” imbuhnya.

Hadirkan dua narasumber

Sebagai informasi, dalam kegiatan diskusi tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) Dadang Rahmat Hidayat dan Komika sekaligus influencer Muhammad Rizal Akbar Yelipele (Ijal Papua).

Bicara tentang kolaborasi kreatif anak muda Papua, Ijal Papua menjelaskan bahwa sebagai orang Papua yang tinggal di Bandung, dirinya mencoba untuk menjadi lebih kreatif.

Ia melakukan banyak hal, mulai dari berbisnis hingga menjadi komika yang berkecimpung dalam dunia stand-up comedy.

“Saya pikir saya akan habis kalau saya masih mengikuti cara yang sama (dengan komika terdahulu). Jadi sebagai orang yang tinggal di Bandung, tapi orang Papua, saya bikin sendiri namanya ‘Si Pace Sunda’, mengangkat materi stand-up Sunda dengan Papua, ramai dan naiknya cepat,” jelas Ijal Papua soal kiprahnya dalam stand-up comedy.

“Ketika saya punya hal lebih, saya akan memanfaatkan orang-orang di sekitar saya terlebih dahulu, khususnya teman-teman dari Timur atau Papua (untuk) maju berbarengan,” sambungnya.

Ijal Papua juga membagikan pengalamannya dalam membangun koneksi dengan sesama orang Papua untuk saling berkolaborasi demi mencapai kemajuan bersama menuju kesejahteraan.

Peran penting kolaborasi

Menanggapi hal tersebut, Dekan Fikom Unpad Dadang Rahmat Hidayat mengungkapkan bahwa orang daerah mana pun cenderung lebih menerima orang luar yang terasa dekat secara komunikasi, misalnya dengan penggunaan bahasa daerahnya.

“Hal tersebut menurut saya adalah bagian dari keterbukaan, walaupun belum optimal, mari kita optimalkan. Mungkin ada paguyuban atau misalnya ketika membuat konten, teman-teman Papua lainnya bisa bergabung,” jelasnya.

Dadang mengungkapkan bahwa kolaborasi seperti itu menjadi sangat penting. Selain itu, peran pemerintah juga dibutuhkan untuk menjembatani.

“Harus ada kolaborasi. Dan terpenting adalah adanya komunikasi yang baik. Kemudian pemerintah juga harus hadir memberikan support, memfasilitasi dan lain–lain,” jelas Dadang.

Kolaborasi, lanjut dia, juga mengajarkan manusia akan perbedaan dalam diri masing-masing individu dan menyadarkan bahwa mereka adalah makhluk yang unik sehingga dengan kolaborasi bisa tercipta kreatifitas yang luar biasa.

Terkait dengan keterlibatan anak muda dalam demokrasi, Dadang menyampaikan bahwa saat ini anak muda memiliki akses yang lebih baik untuk terlibat dalam politik dan demokrasi, dibandingkan dengan masa sebelumnya.

Ia menyebutkan bahwa sebagian besar dinamika politik dan demokrasi didorong oleh kaum muda. Namun, penting bagi mereka tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin.

“(Oleh karena itu), anak muda perlu lebih berani lagi dalam mengambil peran tersebut," tutur Dadang,

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/04/15461151/gelar-forum-diskusi-literasi-demokrasi-kemenkominfo-paparkan-3-pilar-penting

Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke