Bahkan, Hasto menyebut bahwa kecurangan Pemilu terjadi dari hulu ke hilir.
"Sehingga dari hasil ini, maka kalau kita cermati semakin menyempurnakan suatu rangkaian proses kecurangan dari hulu ke hilir," kata Hasto dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
Menurut Hasto, kecurangan pemilu sudah terjadi dari hulu, tepatnya ketika proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) melalui putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia calon presiden (capres) dan cawapres.
Saat itu, dia mengatakan, upaya penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai terlihat.
"Sehingga bisa diintervensi karena hubungan kekeluargaan Ketua MK saat itu Anwar Usman (paman Gibran), sehingga keputusannya di hulu dari sembilan hakim MK, ada empat yang kemudian memberikan dissenting opinion. Dari lima yang tersisa, ada dua yang memberikan syarat untuk usia belum 40 tahun, tetapi menjadi kepala daerah itu adalah posisi kepala daerah sebagai gubernur," ujar Hasto.
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini melanjutkan, pada hilirnya, kecurangan dan penyalahgunaan kekuasaan terlihat pada pengerahan aparat untuk mengintimidasi hak pilih masyarakat.
Dia lantas berbicara soal bantuan sosial (bansos) hingga politik uang yang santer dilakukan menjelang pencoblosan pada 14 Februari lalu.
Namun, Hasto meminta ucapannya itu jangan diartikan sebagai PDI-P maupun partai politik pengusung Ganjar-Mahfud enggan menerima kekalahan dalam Pemilu 2024.
Sebab, menurut dia, ini bukan persoalan kalah atau menang. Namun, pentingnya menegakkan demokrasi dan nilai-nilai konstitusi.
Oleh karenanya, Prabowo-Gibran dinyatakan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sementara itu, capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengantongi 40.971.906 suara atau sekitar 24,95 persen dari seluruh suara sah nasional.
Kemudian, capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengoleksi 27.040.878 suara atau sekitar 16,47 persen dari seluruh suara sah nasional.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/22/06010021/hasto-sebut-hasil-pemilu-2024-semakin-menyempurnakan-kecurangan-dari-hulu-ke