Salin Artikel

Kata Hasto soal PDI-P Cetak "Hattrick" tapi Ganjar-Mahfud di Posisi Buncit

Hal itu disampaikan Hasto usai ditanya mengapa PDI-P menang Pemilihan Legislatif (Pileg) tiga kali beruntun, sedangkan Ganjar-Mahfud justru mengalami kekalahan.

"Mesin partai (justru) sangat solid, sampai diintimidasi hehehe," ujar Hasto seraya tertawa ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Hasto mengungkapkan, intimidasi yang diterima pihaknya berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Hasto, penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Jokowi, bahkan terasa seperti rezim Orde Baru.

"Ya semua aspek dikerahkan. Bansos (bantuan sosial)-nya, instrumen hukumnya kemudian hasilnya (Pemilu 2024) sudah di-setting terlebih dahulu seperti zaman orde baru," kata Hasto.

Hasto mengatakan, pihak Ganjar-Mahfud termasuk PDI-P merasakan semua intimidasi oleh Jokowi

Karena kekuasaan yang begitu besar, Hasto bahkan menyadari bahwa pihaknya sempat mengalami ketakutan luar biasa.

Dia lantas mencontohkan bagaimana intimidasi kekuasaan terlihat dari perolehan suara Ganjar-Mahfud berbeda antara luar negeri dan dalam negeri.

Menurut Hasto, Ganjar-Mahfud menang Pilpres 2024 di luar negeri sedangkan dalam negeri tidak.

"Ini pertama kali, hasil pilpres di luar negeri berbeda dengan hasil yang di dalam negeri. Apakah kita akan membiarkan ini di depan mata?" kata Hasto.

Terakhir, Hasto menegaskan bahwa pihaknya akan terus berjuang melawan berbagai intimidasi kekuasaan tersebut.

Dia menekankan bahwa suara rakyat tidak bisa dimanipulasi.

"Bagi yang merasa menang karena melakukan manipulasi, itu adalah kemenangan sementara. Jadi mereka tentu saja yang berjuang kebenaran, kalau bermimpi pun mimpinya perjuangan. Bagi mereka yang menyalahgunakan kekuasaan, mimpinya itu mimpi hukuman," ujar Hasto.

Sebagai informasi, perolehan suara PDI-P pada Pileg 2024 mencatatkan partai banteng moncong putih ini berada di urutan pertama.

PDI-P memperoleh 25.387.279 suara atau 16,72 persen dari total suara sah nasional. Hal ini berbanding terbalik dengan perolehan suara Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 yang hanya meraih 16,47 persen dari total suara sah nasional atau sebesar 27.040.878 suara.

Perolehan suara Ganjar-Mahfud jauh di bawah pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang dinyatakan memenangkan Pilpres 2024 dengan perolehan 96.214.691 suara atau 58,58 persen dari total suara sah nasional. 

Sementara, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.906 suara atau 24,95 persen dari total suara sah nasional.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/22/03530041/kata-hasto-soal-pdi-p-cetak-hattrick-tapi-ganjar-mahfud-di-posisi-buncit

Terkini Lainnya

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke