JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya Irvansyah menyarankan agar kapal-kapal Coast Guard dimajukan ketimbang unsur kapal perang TNI AL di Laut China Selatan (LCS).
Sebab, untuk saat ini, pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di LCS dan Laut Natuna Utara banyak dilakukan kapal-kapal sipil.
“Untuk pertahanan di LCS, tidak serta merta atau harus kita mengedepankan TNI-nya. Karena yang kita hadapi lebih banyak kapal-kapal sipil,” kata Irvansyah webinar yang diselenggarakan Indonesia Strategic and Defence Studies, Selasa (19/3/2024).
“Kapal ikan Vietnam, kapal Coast Guard-nya China, kapal lain yang sebagian besar adalah kapal-kapal sipil,” tutur mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I itu.
Irvansyah juga telah menemui Coast Guard beberapa negara di ASEAN, seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
“Kami berpandangan untuk meredakan ketegangan di LCS, kalau dimajukan militer, itu tensinya cenderung naik,” ujar Irvansyah.
“Dalam negeri sendiri, kami berpendapat mungkin dalam waktu damai, Coast Guard dimajukan dan di-back up TNI AL di Laut Natuna Utara,” kata Irvansyah.
Irvansyah juga mengungkapkan bahwa Coast Guard se-ASEAN akan mengadakan latihan bersama menjaga Laut China Selatan.
“Dengan cara latihan bersama, kerja sama pendidikan, pelatihan capacity building, dan sebagainya,” ujar Irvansyah.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/20/22193671/bakamla-usul-maksimalkan-coast-guard-atasi-pelanggaran-di-laut-china-selatan