Salin Artikel

Survei Litbang Kompas: 78,9 Responden Sebut Kehadiran China di Laut China Selatan Jadi Ancaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan 78,9 persen responden menganggap manuver China di di Laut China Selatan (LCS) mengancam negara-negara ASEAN.

Hasil survei itu dipaparkan peneliti Litbang Kompas Dimas Okto dalam webinar webinar yang diselenggarakan Indonesia Strategic and Defence Studies, Selasa (19/3/2024).

“Kehadiran China di Laut China Selatan dianggap menjadi ancaman bagi negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Sebanyak 78,9 persen responden menyebut manuver China di Laut China Selatan mengancam negara-negara ASEAN,” kata Dimas Okto dalam keterangan tertulis, Rabu (20/3/2024).

Mayoritas yang mendukung persepsi itu disampaikan oleh Gen Y sebanyak 34 persen, Gen X (31,9 persen), Baby Boomer (22,3 persen), dan Gen Z (11,6 persen).

Sementara itu, sebanyak 16,5 persen responden menyebut kehadiran China di LCS menguntungkan bagi negara-negara ASEAN. Kemudian, terdapat 4,5 persen yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Sebagian responden menilai ASEAN sebagai mitra yang sesuai untuk memperkuat wilayah Indonesia di Laut China Selatan.

Malaysia adalah negara ASEAN yang dipilih mayoritas responden sebanyak 49,5 persen, disusul Singapura 15,8 persen, dan Filipina 12,7 persen.

Setelah negara-negara ASEAN, negara yang dinilai cocok sebagai mitra Indonesia adalah Amerika Serikat (AS) sebanyak 16,7 persen responden, China (14,3 persen), Rusia (8,4 persen), Jepang (3,9 persen), Uni Eropa (3,4 persen), Korea Selatan (1,6 persen), Israel (0,2 persen.

Sebanyak 8,1 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Adapun survei dilakukan dengan metode penelitian jajak pendapat melalui telepon dengan teknik pengambilan simple random sampling dari database Litbang Kompas.

Wilayah survei Medan, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.

Total sampel 312 responden dengan margin of error lebih kurang 5,6 persen.

Menanggapi survei itu, Duta Besar Berkuasa Penuh RI untuk Filipina Letjen (Purn) Agus Widjojo mengatakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kedaulatan NKRI sudah bagus.

“Awareness terhadap kedaulatan sebenarnya cukup baik,” kata Agus dalam webinar yang sama, Selasa.

Hanya, perlu dirumuskan terlebih dulu apa yang dimaksudkan dengan kedaulatan tersebut.

“Apakah ancaman fisik nyata berupa wilayah, atau ancaman berupa kebijakan politik atau ekonomi. Karena hal itu akan berpengaruh pada cara masyarakat dalam melihat kedaulatan tersebut,” ujar Agus.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/20/22091191/survei-litbang-kompas-789-responden-sebut-kehadiran-china-di-laut-china

Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke