Bambang bilang, Stanford hanya akan membangun pusat riset di Ibu kota negara baru tersebut.
"Intinya adalah kita ingin membangun pusat riset dulu, karena kalau mau membangun universitas butuh banyak hal, ya. Jadi kita mulai dari riset," kata Bambang saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
Ia menuturkan, pembangunan pusat riset ini bekerja sama dengan alumni-alumni kampus bergengsi di Amerika Serikat (AS) tersebut.
"Jadi nanti Insya Allah yang akan membangun fisik gedungnya itu alumni Stanford," ucap dia.
Selain Stanford, Bambang mengungkapkan, sejumlah universitas ternama lain juga merencanakan hal serupa. Di sisi lain, ada pula pembangunan kampus di Ibu Kota tersebut.
Sebelumnya diberitakan, kepastian Stanford hadir di IKN diketahui usai perguruan tinggi asal AS ini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Otorita IKN di California, Rabu (15/11/2023).
Otorita IKN itu menyediakan lahan seluas tiga hektare untuk pembangunan pusat riset Stanford.
Lokasi pusat riset tersebut berada di kawasan inti IKN yang pembangunannya dilakukan oleh alumni Stanford. Setelah pusat riset dibangun, Stanford yang akan mengisinya dengan aktivitas riset.
Riset yang dilakukan di pusat riset Stanford berkaitan dengan pengelolaan air, sustainable urban development, robotic, dan berbagai hal lainnya.
Adapun perguruan tinggi lain yang turut berencana membangun pusat riset meliputi tiga univesitas asal Belanda yakni Delft University, Erasmus University, dan salah satu kampus di Rotterdam.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/13/16554761/kepala-otorita-ikn-tegaskan-stanford-bukan-bangun-kampus-di-ikn-tetapi-pusat