Salin Artikel

Jabat Tangan Moeldoko-AHY Jadi Momen Menarik di Sidang Kabinet Jokowi

Sebab, kedua tokoh yang sebelumnya sempat berselisih soal kepengurusan Partai Demokrat itu akhirnya bertatap muka.

Tak hanya bertemu, keduanya pun saling sapa dan berjabat tangan di hadapan anggota Kabinet Indonesia Maju dan juga disaksikan awak media.

Sidang kabinet yang digelar pukul 09.30 WIB di Istana Negara tersebut membahas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 2024 serta penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan kebijakan fiskal untuk tahun 2025.

Bagi AHY yang baru menjadi anggota kabinet Presiden Jokowi, sidang pada Rabu merupakan yang pertama kali diikutinya.

Begitu memasuki Istana Negara pukul 09.15 WIB, AHY yang datang terlebih dulu dari Moeldoko langsung menyapa para seniornya di kabinet.

Mereka antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, serta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono.

Tak lama kemudian, tampak Moeldoko masuk ke Istana Negara pukul 09.26 WIB dan langsung menyapa para pejabat yang sudah hadir.

Tampak Moeldoko menyalami Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Setelahnya, Moeldoko menyapa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.

Ketiganya kemudian berbincang singkat sementara AHY sedang berdiri tak jauh dari mereka.

Saat itu, AHY sedang berbincang dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. AHY tampak serius menyimak penjelasan dari Hadi yang sebelumnya memimpin Kementerian ATR/BPN itu.

Moeldoko masih melanjutkan kegiatan menyapa para pejabat. Kali ini, Moeldoko menyambut sapaan dari Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Ketiganya berdiri di belakang AHY dan Hadi Tjahjanto. Tiba-tiba, ST Burhanuddin mengarahkan lengan Moeldoko untuk mendekat ke AHY.

Sementara itu, Hadi Tjahjanto yang melihat langsung memberi hormat dan bersalaman dengan Moeldoko. Setelah itu Hadi bergegas mempersilahkan AHY untuk bersalaman dengan seniornya itu.

Tak menunggu lama, AHY dan Moeldoko akhirnya berjabat tangan dengan mantab disaksikan Hadi dan Siti Nurbaya yang ada di dekat mereka.

Hadi dan Siti Nurbaya tampak tersenyum lebar menyaksikan kedua rekannya itu bersalaman.

Sementara itu, wartawan yang menyaksikan momen itu spontan merespons dengan seruan, "Pak sini Pak. Mas AHY, Pak Moel (hadap) sini," kata wartawan meminta keduanya berpose jabat tangan agar bisa terekam kamera.

Sementara itu, tampak Hadi Tjahjanto bertepuk tangan sambil memberi isyarat kepada para menteri lainnya bahwa AHY dan Moeldoko sudah bersalaman.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono memandang mereka sambil tersenyum.

Setelah bersalaman, AHY memberikan salam dengan isyarat kepada Moeldoko. Keduanya lantas melanjutkan kegiatan menyapa para menteri lainnya.

Tak lama kemudian, sidang kabinet paripurna pun dimulai dengan dipimpin Presiden Joko Widodo.

Tak bertemu selama tiga tahun

Setelah sidang selesai, wartawan menantikan pernyataan Moeldoko dan AHY soal momen jabat tangan yang baru saja mereka lakukan.

Moeldoko yang terlebih dulu keluar dari Istana Negara itu memberikan penjelasan kepada wartawan.

Ia mengakui bahwa baru bertemu AHY sejak 2021 atau setelah tiga tahun sejak perselisihan kepengurusan Partai Demokrat dimulai.

Meski begitu, ia merasa jabat tangan yang dilakukannya dengan AHY biasa-biasa saja. Sebab keduanya kini merupakan rekan satu kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Ini kan biasa. Namanya juga rekan satu kabinet ini biasa," ujar Moeldoko.

Ia pun mengaku tidak merasa canggung bersalaman dengan AHY. Bahkan sudah siap jika suatu saat nanti KSP mengudang AHY untuk rapat bersama.

Moeldoko pun memastikan perselisihan yang pernah terjadi di antara keduanya tidak menggangu kinerja di kabinet.

Sebab, saat ini yang perlu dipikirkan adalah efektivitas pemerintahan.

Meski demikian, Moeldoko tetap memberikan pesan kepada AHY, yakni agar Kementerian ATR/BPN bekerja keras merespons 1.911 aduan masyarakat mengenai persoalan tanah.

"Ya untuk di ATR BPN ada kira-kira 1.911 aduan masyarakat ini harus segera direspons kerja keras. Karena ini masyarakat ingin mendapatkan solusi," kata Moeldoko.

Sementara itu, AHY yang keluar dari Istana Negara beberapa saat setelah Moeldoko menyatakan jabat tangan dengan Moeldoko sebagai bentuk menyambung silaturahmi.

Namun, ia menyatakan tidak ada obrolan khusus dengan Moeldoko.

"Oh enggak ngobrol. Yang penting salaman saja, menyambung silaturahmi," ujar AHY.

Saat ditanya bagaimana perasaannya saat bersalaman, AHY mengaku biasa saja.

Ia juga menyampaikan, meski bersalaman tidak ada ucapan selamat dari Moeldoko.

Lebih lanjut, AHY juga ditanya soal ajakan Moeldoko agar Kementerian ATR/BPN hadir di KSP untuk melakukan koordinasi. Ketua Umum Partai Demokrat itu menyatakan siap dan tak ingin mengungkit kembali perselisihan yang pernah terjadi.

"Ya siap saja. Saya ingin menjadi bagian utuh dari pemerintahan ini. Saya tidak ingin membesar-besarkan apa yang sudah lewat. Karena kalau itu berarti kita enggak maju-maju dong," kata dia.

"Yang jelas semua sudah kita lewati. Sebuah bagian dari perjalanan politik dari perjalanan Partai Demokrat juga. Saya anggap itu sebagai sebuah hal yang berharga untuk kita jadikan lessons learned," ucap dia.

Dapat atensi Jokowi dan warganet

Peristiwa jabat tangan antara Moeldoko dengan AHY mendapat juga mendapat atensi dari Presiden Jokowi.

Presiden memasang foto jabat tangan keduanya di unggahan feed Instagram resmi @jokowi.

Foto jabat tangan itu ditempatkan di slide ketiga unggahan.

Unggahan Presiden tersebut mendapat apresiasi warganet. Mereka memuji jabat tangan AHY dan Moeldoko yang dinilai melambangkan perdamaian.

Ada juga warganet yang menilai Jokowi mampu mendamaikan dua tokoh yang sebelumnya bermusuhan.

Selain Presiden, Menteri BUMN Erick Thohir mengunggah momen jabat tangan Moeldoko dan AHY di feed Instagram resminya @erickthohir.

Erick mengaku senang melihat pemimpin Indonesia bersatu.

"Senang melihat para pemimpin negeri ini bersatu untuk bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Terus bersama kita untuk memajukan Indonesia," demikian tulisnya dalam caption unggahannya. 

Ada pula Menpora Dito Ariotedjo yang membagikan Instagram story berisi foto Moeldoko dan AHY bersalaman.

"Jadi saksi perdamaian Mas @agusyudhoyono dan Pak @dr_moeldoko ???? Demi Indonesia Maju ????????," kata Dito lewat unggahan Instagram @ditoariotedjo.

Sebelumnya, AHY dan Moeldoko sempat berselisih soal kepengurusan Partai Demokrat.

Saat itu, terjadi gerakan untuk merebut Demokrat dari kepemimpinan AHY terjadi sejak awal 2021.

Sejumlah kader senior Demokrat seperti Jhoni Allen Marbun dan Marzuki Alie menginisiasi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang dan menunjuk Moeldoko sebagai ketua umum tandingan.

Namun, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyatakan kepengurusan Demokrat yang sah adalah yang berada di bawah kepemimpinan AHY.

Setelahnya, pihak Moeldoko mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

PTUN Jakarta menolak gugatan kubu KLB Deli Serdang terhadap Menkumham terkait pengesahan hasil KLB Partai Demokrat.

Pada 3 Maret 2023, AHY mengungkapkan bahwa Moeldoko masih berupaya "merebut" Partai Demokrat.

Ia menyebutkan, Moeldoko dan Jhoni Allen Marbun, mengajukan PK ke Mahkamah Agung (MA) terkait kepengurusan Partai Demokrat.

MA menolak peninjauan kembali (PK) yang dilayangkan kubu Moeldoko atas kepengurusan Partai Demokrat.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/27/06541591/jabat-tangan-moeldoko-ahy-jadi-momen-menarik-di-sidang-kabinet-jokowi

Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke