Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kemudian mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang.
"Kepada masyarakat diimbau agar tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Daryono, dalam keterangan yang diterima, Minggu malam.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Daryono mengatakan, gempa bumi juga dirasakan di daerah Surade, Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, dan Garut.
Getaran yang dirasakan di daerah Surade terasa seperti jendela atau pintu yang berderik dan dinding berbunyi.
"Terasa getaran seakan akan truk berlalu di daerah Bandung, Cilacap, Panimbang dan Cigelis dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Sementara di daerah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Garut dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.
"Terasa getaran seakan-akan truk berlalu di daerah Serang dan Lembang dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujar Daryono.
Daryono juga mengatakan, hasil analisa juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 20.30 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/25/21222981/gempa-magnitudo-57-guncang-banten-bmkg-imbau-hindari-bangunan-retak