Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan beras di tengah adanya kenaikan harga beras dan terjadinya kekosongan stok di beberapa retail modern.
"Membentuk tim yang melakukan monitoring secara langsung ke daerah yang menjadi sentra produksi beras seperti wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang menjadi objek sasaran tempat penggilingan padi, gudang penyimpanan beras, pasar tradisional dan retail modern," kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024).
Selain itu, tim ini bekerja bersama dengan Satgas Pangan tingkat daerah sehingga dapat memahami sistem distribusi dan kondisi ketersediaan beras daerah tersebut.
Whisnu juga memastikan bahwa satgas akan menindak tegas jika ditemukan penyimpangan dalam distribusi beras.
"Tim ini juga akan melakukan penindakan apabila ditemukan penyimpangan dalam distribusi, penimbunan sehingga berpengaruh terhadap kenaikan harga beras," ujarnya.
Diketahui, harga beras di sejumlah wilayah di Indonesia terpantau masih tinggi.
Dilansir dari laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin (19/2/2023), harga beras premium naik sebesar Rp 170 per kilogram (kg) menjadi Rp 16.190 per kg dibandingkan harga sehari sebelumnya.
Kemudian, harga beras medium turun sebesar Rp 80 per kilogram (kg) menjadi Rp 14.070 per kg dibandingkan harga sehari sebelumnya.
Harga beras saat ini masih jauh dari harga eceran tertinggi (HET) beras yang ditetapkan Bapanas di tiga zona. Adapun HET beras medium zona 1 Rp 10.900; zona 2 Rp 11.500; dan zona 3 Rp 11.800.
Kemudian, untuk beras premium zona 1 Rp 13.900; zona 2 Rp 14.400; dan zona 3 Rp 14.800 per kilogram.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/21/16535651/harga-beras-naik-satgas-pangan-polri-bentuk-tim-pemantauan-di-daerah-sentra