Salin Artikel

Anis Matta: Umat Islam Hendaknya Dukung Prabowo-Gibran

KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai, situasi kondusif dari bersatunya Jokowi dan Prabowo membuat Indonesia dapat melalui krisis yang dipicu Covid-19 dan ancaman disintegrasi bangsa.

“Sehingga rekonsiliasi tersebut harus dilanjutkan di Pilpres 2024, sehingga umat Islam hendaknya mendukung Prabowo-Gibran, karena mereka berdua yang mampu menghadapi pendalaman krisis pada 2024 ini,” kata Anis Matta melalui keterangan persnya, Kamis (8/2/2024).

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam program Anis Matta Menjawab Episode 29 dengan tema "Maslahat Umat Dalam Pilpres di Tengah Ancaman Disintegrasi" yang telah tayang di kanal YouTube Gelora TV pada Senin (22/1/2024) malam.

Ia menegaskan, Prabowo-Gibran merupakan bentuk kemaslahatan umat, karena keduanya dipercaya dapat mencegah disintegrasi yang muncul saat Pilpres 2024.

“Kita berharap umat Islam mendukung Pak Prabowo seperti dalam dua Pilpres sebelumnya. Kita jangan gampang dipecah belah lagi, dijadikan kambing hitam dan korban seperti pada 2019, dengan terus menerus menjadi kerumunan,” tutur Anis Matta.

Prabowo bawa Indonesia pimpin Asia-Pasifik

Dia menegaskan, Prabowo bisa membawa Indonesia menjadi pemimpin di kawasan Asia-Pasifik jika terpilih sebagai presiden nantinya.

“Kira-kira, di antara semua calon presiden (capres) yang paling mengerti masalah geopolitik adalah Pak Prabowo. Situasi geopolitik sekarang, yang paling diuntungkan adalah beliau. Pak Prabowo adalah man of the moment,” kata Anis Matta.

Menurut Anis Matta, Prabowo adalah calon presiden (capres) yang paling memahami dan mengerti pergolakan situasi geopolitik global yang sedang terjadi di seluruh dunia sekarang.

Selain itu, Prabowo juga pernah menjadi korban geopolitik global saat menjadi Pangkrostad saat era Presiden Soeharto pada 1998 lalu. Hal ini menjadikan Prabowo mafhum akan siklus kehidupan karena pernah menjadi korban geopolitik.

“Jadi, pada1998, Pak Prabowo bersama Presiden Soeharto itu adalah korban geopolitik. Ini siklus saja dalam hidup orang, bahwa suatu waktu beliau menjadi korban geopolitik dan sekarang karena situasi geopolitik beliau yang paling diuntungkan dan paling mungkin menjadi presiden,” katanya.

Ia menilai bahwa Prabowo mengetahui bagaimana cara menempatkan Indonesia dalam situasi geopolitik sekarang sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, negara dengan demokrasi terbesar ketiga di dunia, dan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia.

“Jadi poin pertama yang diperlukan umat Islam sekarang adalah visi masa depan. Kita mengerti pergolakan yang sedang terjadi sekarang di seluruh dunia dan mengerti cara menempatkan Indonesia dalam situasi itu,” katanya.

Menurut Anis Matta, Indonesia sebenarnya sudah menjadi pemimpin kawasan. Namun, hal itu tidak disadari karena kurangnya pemahaman soal pergolakan situasi geopolitik global saat ini. Hal ini bisa diatasi dengan peningkatan partisipasi di forum-forum internasional.

“Karena Indonesia adalah pemimpin kawasan, maka semua perubahan yang terjadi di Indonesia dengan sendirinya akan memengaruhi kawasan. Sehingga, Pilpres 2024 di Indonesia sangat penting, karena akan menentukan arah dunia,” katanya.

Selain di Indonesia, lanjut Anis Matta, pilpres lain pada 2024 yang akan menentukan arah dunia ke depan adalah pilpres di Taiwan yang telah digelar pada 13 Januari lalu. Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) dengan bantuan Amerika Serikat (AS) keluar sebagai pemenangnya.

“Pilpres lainnya adalah pilpres di Rusia yang akan digelar pada Maret, yang diramalkan akan dimenangkan oleh Vladimir Putin). Terakhir, adalah pilpres di AS pada November,” katanya.

Empat pilpres pada 2024 itu, sebut Anis Matta akan menentukan arah dunia karena ada pendalaman krisis global yang berbeda dari sebelumnya.

“Nah, pemimpin yang dihasilkan dari empat pilpres yang sangat penting di seluruh dunia pada tahun 2024 ini, akan sangat menentukan arah dunia. Insya Allah, pilpres yang akan berlangsung di Indonesia dimenangkan oleh Pak Prabowo satu putaran,” tegasnya.

Anis Matta berharap agar umat Islam memiliki kesadaran geopolitik, karena hal itu telah diajarkan Al Quran seperti ketika turunnya Surah Ar-Rum, yang mengabarkan bahwa umat Islam akan berperang menghadapi Imperium Romawi pada 13 tahun kemudian atau pascapengangkatan Rasulullah SAW sebagai nabi.

“Rasulullah SAW menjadi nabi itu selama 22 tahun 22 bulan dan 22 hari. Dan tahun ketujuh di Mekkah, beliau diangkat nabi, sudah turun Surat dalam Al Quran, yaitu Surat Ar-Rum. Satu surat yang bicara tentang bangsa lain, yaitu bangsa Romawi. Kenapa Al Quran bercerita tentang bangsa Romawi, padahal umat Islam ketika itu masih buta huruf dan terisolir?” katanya.

Lalu, lanjut dia, 13 tahun kemudian, umat Islam terlibat terlibat pertempuran hebat dengan bangsa Romawi yang mengakibatkan Romawi hilang dari peta dunia. Sehingga Al Quran mengajarkan kepada umat Islam agar memiliki pandangan yang luas mengenai kesadaran geopolitik.

Menurutnya, kesadaran geopolitik ini penting agar umat Islam bisa memilih pemimpin yang tepat. Sebab, dunia saat ini berada di ambang perang global yang terjadi di kawasan-kawasan.

“Di Afrika sudah, Eropa sedang berlangsung, di Timur Tengah juga sekarang sedang berlangsung. Dan perlu diingat, dengan terpilihnya Presiden Taiwan yang didukung AS, situasi di kawasan kita akan semakin panas. Hubungan AS dan China akan semakin tegang dan panas,” ujarnya.

Artinya, jelas dia, Indonesia yang berada di kawasan Asia-Pasifik yang bisa saja menjadi salah satu medan tempur (battleground) bagi negara-negara adidaya dunia. Pemimpin Indonesia terpilih pun harus bisa menyiapkan diri menghadapi skenario tersebut.

“Karena itu, apa yang sudah dilakukan Pak Prabowo dan Presiden Joko Widodo yang mengakhiri pembelahan luar biasa dalam dua pilpres lalu adalah hal yang tepat. Kemudian mereka berdua bersatu, sehingga bisa menyelamatkan Indonesia,” katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/08/10090891/anis-matta-umat-islam-hendaknya-dukung-prabowo-gibran

Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke