Aksi tersebut sebagai ungkapan keresahan mahasiswa terhadap situasi demokrasi Indonesia yang dinilai sudah di ujung tanduk.
"Dekat-dekat ini teman-teman mahasiswa sedang bersiap untuk konsolidasi. Semalam teman-teman dari forum BEM KM sudah melakukan konsolidasi bersama," ujar Gielbran di Kantor DPP Gerakan Bhineka Nasionalis, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2024).
"Hari ini di Yogya juga sudah mengadakan konsolidasi bersama. Dan yang jelas, sebelum pemilihan (pemilu) akan ada aksi besar," lanjut dia.
Menurut Gielbran, aksi yang dilakukan mahasiswa ini bukan untuk mendukung salah satu pasangan capres-cawapres tertentu, melainkan untuk memperjuangkan keresahan masyarakat karena dinamika situasi demokrasi akhir-akhir ini.
Selain itu, terjadi pula tekanan kepada para rektor sejumlah perguruan tinggi untuk memberikan video testimoni yang memuji pemerintahan Presiden Jokowi.
"Untungnya masih banyak rektor yang waras. Masih banyak rektor yang menolak untuk membuat video tersebut dan justru meramaikan itu di media sosial. Saya sangat senang pada kesempatan hari ini, tidak hanya anak muda yang bergerak," kata Gielbran.
"Ternyata banyak sekali golongan yang ikut bergerak. Masyarakat umum, sivitas akademika, dan mahasiswa akhirnya sadar bahwa demokrasi benar-benar di ujung tanduk," tambah dia.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/07/20172461/prihatin-demokrasi-indonesia-mahasiswa-akan-gelar-aksi-sebelum-pemilu-14