Salin Artikel

Wacana Pilpres 1 Putaran Dinilai Sekadar Propaganda, Rakyat Diharap tak Resah

JAKARTA, KOMPAS.com - Gagasan dari kubu capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka supaya pemilihan presiden (Pilpres) 2024 hanya digelar satu putaran dinilai sekadar propaganda politik.

Menurut Ketua Badan Pengurus Centra Initiative dan Peneliti Senior Imparsial Al Araf, sampai hari ini menurut hasil jajak pendapat sejumlah lembaga survei terungkap belum ada persentase elektabilitas capres-cawapres yang menembus angka di atas 50 persen.

"Jadi kecil sekali kemungkinan untuk terjadi satu putaran. Bahkan kemungkinan besar terjadi 2 putaran," kata Al Araf dalam diskusi di daerah Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2024).

Menurut Al Araf, isu Pilpres 1 putaran yang digaungkan oleh kubu Prabowo-Gibran hanya berupaya buat menggiring opini masyarakat.

"Lantas apa alasan yang digagas salah satu kandidat tertentu? Propaganda politik untuk menggiring massa ke dalam ruang 1 putaran. Menurut saya itu propaganda politik yang tidak memiliki argumentasi yang kuat," papar Al Araf.

Al Araf juga meminta supaya masyarakat tidak usah terlalu risau dan khawatir apakah Pilpres akan digelar dalam 1 atau 2 putaran.

"Jadi jangan terlalu khawatir 1 atau 2 putaran," ucap Al Araf.

Dia membandingkannya dengan Pilpres 2009. Saat itu, kata Al Araf, dalam beberapa kali survei yang dilakukan beberapa waktu sebelum Pilpres, tingkat elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono mencapai angka 70 persen.

Kemudian usai pemungutan suara ternyata perolehan suara SBY-Boediono mencapai 60,80 persen.

"Artinya apa? Jangan berharap Pilpres berlangsung satu putaran kalau elektabilitasnya belum bisa di atas 60 persen. Secara empirik 2009 seperti itu dan hari ini angka masih 45 persen," ucap Al Araf.

Selain itu, kata Al Araf, persyaratan pasangan kandidat bisa memenangkan Pilpres 2024 dengan 1 putaran tak cuma harus memenuhi syarat 50 persen suara + 1. Namun, pasangan calon juga harus mendapatkan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar lebih dari setengah jumlah provinsi.

"Berat. Makanya enggak mudah kalau mau 1 putaran. Harus 50 persen+1 plus 20 persen perolehan suara di sebaran wilayah pemilihan," ujar Al Araf.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/24/19595301/wacana-pilpres-1-putaran-dinilai-sekadar-propaganda-rakyat-diharap-tak-resah

Terkini Lainnya

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke