Salin Artikel

"Game of Thrones" dan "Thanos", Dua Pidato Ikonik Jokowi yang Ditulis Tom Lembong...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Thomas Trikasih Lembong, jadi sorotan usai namanya disinggung dalam debat keempat pemilu presiden (pilpres), Minggu (21/1/2024).

Sosok Tom Lembong beberapa kali disebut oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Gibran menuding, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, mendapat “contekan” pertanyaan dari Tom Lembong untuk disampaikan dalam debat.

"Mungkin itu kan mungkin dapat contekan itu dari Pak Tom Lembong. Mungkin ya, terima kasih," kata Gibran dalam debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. 

Usai debat, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkit peran Tom Lembong di era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang pertama. Anies bilang, Tom biasa membantu Jokowi, yang tak lain ayah Gibran, menyusun teks pidato.

“Ya mungkin ada yang kangen sama Tom. Tom itu dulu penulis pidato. Tanyain saja berapa kali nulis pidato (Jokowi),” ujar Anies di Stadion Mini Cikarang, Banten, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).

Tom sendiri pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM (Juli 2016-Oktober 2023) dan Menteri Perdagangan (Agustus 2015-Juli 2017) di Kabinet Kerja pimpinan Presiden Jokowi-Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sejumlah pidato yang disusun Tom untuk Jokowi pernah mendapat perhatian dunia internasional, di antaranya berjudul “Game of Thrones” dan “Thanos”.

Pidato “Game of Thrones”

Pidato berjudul "Game of Thrones" yang ditulis oleh Tom Lembong disampaikan Jokowi dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar di Bali, 12 Oktober 2018 lalu.

Hadir dalam pertemuan tersebut para pimpinan negara, menteri ekonomi, gubernur bank sentral, hingga pejabat di bidang pembangunan lainnya dari seluruh negara di dunia.

Dalam pidatonya, Jokowi mengumpamakan kondisi ekonomi global tak ubahnya seperti cerita dalam serial televisi Game of Thrones. Presiden bahkan menyebut kata “winter is coming”, judul dari episode pertama serial Game of Thrones yang ikonik.

"Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming," kata Jokowi kala itu, disambut tawa dari para hadirin.

Saat itu, Presiden mengibaratkan hubungan antarnegara maju seperti perselisihan para Great Houses dalam Game of Thrones. Padahal, tanpa disadari, ada Evil Winter yang mengancam keberadaan semua pihak dan berpotensi memporak-porandakan kehidupan.

Evil Winter yang dimaksud Jokowi adalah permasalahan besar yang mengancam semua negara, namun keberadaanya kurang mendapat perhatian. Permasalahan itu, misalnya, perubahan iklim, pemanasan global, sampah plastik, dan sebagainya.

"Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar tidak penting siapa yang duduki The Iron Throne, yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter," ucap Jokowi.

Ketika itu, Jokowi memperkirakan bahwa akhir dari cerita Game of Thrones bakal memberikan pesan moral bahwa pertarungan pada akhirnya hanya mengakibatkan kehancuran, baik untuk pihak yang menang maupun yang kalah.

"Ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan sudah diratapi, barulah kemudian kedua-duanya sadar, bahwa kemenangan dan kekalahan dalam perang selalu hasilnya sama, yaitu dunia yang porak-poranda," ucap Jokowi.

Menutup pidatonya, Jokowi mengajak para pembuat kebijakan, termasuk para menteri dan gubernur bank sentral, untuk mendorong pemimpin negara masing-masing menyikapi situasi ini. Ia juga mengingatkan tentang komitmen kerja sama dan koordinasi untuk menghadapi tantangan masa mendatang.

Usai Jokowi berpidato, seluruh hadirin berdiri dan bertepuk tangan. Presiden menuai pujian dari para pemimpin dunia yang hadir.

Pidato “Thanos”

Pidato ikonik lain yang disusun Tom Lembong untuk Jokowi berjudul “Thanos”. Pidato ini disampaikan Presiden saat menghadiri World Economic Forum on ASEAN, di Hanoi, Vietnam, 12 September 2018.

Ketika itu, Jokowi menyebut bahwa kondisi perekonomian dunia sedang menuju ‘perang yang tak terbatas’ atau infinity war. Jokowi menukil cerita film “Avengers: Infinity War”, di mana sosok bernama Thanos mengancam memusnahkan setengah populasi bumi.

Kepala Negara pun mengibaratkan dirinya sebagai salah satu anggota Avengers. Jokowi bilang, bersama rekan-rekannya, ia siap mencegah tindakan jahat Thanos.

"Kondisi perekonomian dunia saat ini digambarkan seperti dalam film Avengers: Infinity War. Perang yang tak terbatas. Sosok bernama Thanos mengancam memusnahkan setengah populasi bumi, karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas," kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Presiden.

Menurut Jokowi, sumber daya untuk umat manusia sebenarnya tidak terbatas. Perkembangan teknologi misalnya, telah menghasilkan peningkatan efisiensi, memberi kemampuan untuk memperbanyak sumber daya lebih banyak dari sebelumnya.

“Penelitian ilmiah membuktikan, ekonomi kita sekarang lebih ‘ringan’ dalam hal berat fisik dan volume fisik. Dalam 12 tahun terakhir, total berat dan volume televisi, kamera, pemutar music, buku, surat kabar, dan majalah telah tergantikan oleh ringannya ponsel pintar dan tablet,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memberikan contoh bagaimana pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang besar dan berat, sudah mulai diganti oleh panel surya yang tipis dan ringan.

Di depan sejumlah pimpinan negara yang hadir, Jokowi juga menyebut bahwa sudah saatnya peningkatan ekonomi didorong bukan lagi dari sumber daya alam, melainkan sumber daya manusia yang tidak terbatas.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/24/06150081/-game-of-thrones-dan-thanos-dua-pidato-ikonik-jokowi-yang-ditulis-tom

Terkini Lainnya

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke