Salin Artikel

Pesan Rhoma Irama ke Anies: Pemilu Bukan Pertarungan, tetapi Perlombaan Memperbaiki Bangsa

DEPOK, KOMPAS.com - Pedangdut kondang dengan julukan Raja Dangdut, Rhoma Irama memberikan nasihat kepada calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.

Nasihat itu disampaikan saat Anies bertandang ke Markas Soneta Record di Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2024).

"Saya katakan bahwa kita harus ubah mindset masyarakat tentang Pemilu. Jangan lagi ada mindset Pemilu ini sebuah pertarungan, bahkan juga persaingan. Tapi kita ubah menjadi perlombaan," kata Rhoma. 

Rhoma mengatakan, Pemilu selayaknya digunakan sebagai lomba untuk memperbaiki kondisi bangsa.

Kontestasi politik ini juga diharapkan Rhoma untuk mengedepankan upaya saling menasihati sesama anak bangsa.

Ia juga mendorong agar slogan pemilu damai tak hanya terucap tapi juga terealisasi dalam kehidupan berbangsa.

"Untuk menjadi pemilu damai, ada persyaratan yang harus dilalui, pertama agar seluruh komponen bangsa komitmen untuk melaksanakan empat pilar kebangsaan," kata dia. 

Kemudian, komitmen untuk mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar dan konsisten mewujudkan Bhineka Tunggal Ika, serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ini bukan hanya slogan, Pemilu ini adalah momentum untuk seluruh anak bangsa untuk berkontemplasi, apakah selama ini Pancasila hanya slogan saja, belum terimplementasi," kata dia.

"Jangan ada lagi Pemilu seperti yang kemarin, bangsa kita terbelah, umat terpecah, jangan sampai terjadi lagi," sambung Rhoma.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/21/08582721/pesan-rhoma-irama-ke-anies-pemilu-bukan-pertarungan-tetapi-perlombaan

Terkini Lainnya

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke