Salin Artikel

Direktorat Siber Dinilai Belum Perlu Dipimpin Jenderal Polisi Bintang 3

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah pengamat Kepolisian menilai penguatan Direktorat Siber di Kepolisian diperlukan. Namun, unit tersebut tidak perlu dipimpin oleh jenderal atau perwira tinggi bintang tiga atau berpangkat komisaris jenderal (komjen).

Usulan agar direktorat siber Polri dipimpin jenderal polisi bintang tiga sebelumnya disampaikan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) ketiga pada Minggu (7/1/2024).

Di situ, Ganjar menilai bahwa soal pengamanan siber di kepolisian harus dipimpin oleh seorang jenderal berpangkat bintang tiga.

"Bahkan kemudian pengamanan di kepolisian, saya kira perlu siber institution yang dipimpin oleh jenderal bintang 3," kata Ganjar dalam debat.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto berpandangan, penguatan unit siber Polri memang diperlukan.

Hal itu seiring dengan semakin kompleksnya ruang lingkup kejahatan yang terjadi, meliputi ruang, waktu, bahkan lokasi kejahatan yang bisa terjadi di mana saja.

Namun, Bambang tak setuju bila unit siber dipimpin jenderal bintang tiga.

“Cukup bintang dua dulu. Bukan bintang satu seperti saat ini. Sama seperti Kakorlantas, Kakorbinmas dan lain-lain,” ucap Bambang saat dihubungi, Senin (8/1/2024).

Saat ini, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) menjadi salah satu direktorat yang berada di bawah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Dirtipidsiber saat ini dipimpin oleh Brigjen Himawan Bayu Aji.

Hal senada disampaikan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.

"Belum saatnya ya, menurut saya ya, kalau mau ditingkatkan paling juga adalah setingkat Divisi Siber, bintang dua. Jadi bukan bintang tiga, paling bintang dua," ujar Sugeng.

Dia menambahkan, jika Direktorat Siber ingin ditingkatkan menjadi satuan baru, maka perlu dikaji lebih jauh soal tugas dan fungsi satuan tersebut.

Sebab, menurut Sugeng, jika Direktorat Siber dinaikkan menjadi satuan baru harus memiliki kekhususan tugas dan fungsi yang tidak tumpang tindih dengan satuan lain di Polri, seperti Bareskrim.

Secara terpisah, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti berpandangan penguatan Direktorat Siber cukup dilakukan di tingkat kepolisian daerah (polda).

Sebab, saat ini penanganan kasus siber di tingkat polda masih diurus oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).

Padahal, menurut Poengky, permasalahan terkait kasus siber bisa semakin meningkat di masa depan.

“Direktorat Siber memang perlu dikuatkan, terutama di level Polda agar berdiri sendiri,” kata Poengky saat dikonfirmasi.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/09/07345851/direktorat-siber-dinilai-belum-perlu-dipimpin-jenderal-polisi-bintang-3

Terkini Lainnya

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke