JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendorong agar pemerintah Indonesia bisa menggalang dukungan untuk mendorong gencatan senjata di Gaza, Palestina.
Gencatan senjata diperlukan untuk melindungi kelompok sipil, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan.
"Mendukung dan mendorong Pemerintah Indonesia untuk terus menggalang dukungan global agar segera menyepakati gencatan senjata," ujar Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).
"Menghentikan perang dan memberikan bantuan kemanusiaan dengan perhatian khusus pada kelompok yang memiliki kerentanan berlapis," sambung dia.
Dorongan itu dilakukan bukan tanpa alasan. Veryanto mengatakan, data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sudah ada 17.177 korban meninggal akibat konflik Israel-Palestina di Gaza.
Dari jumlah itu, 77 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Selain korban jiwa, Veryanto juga menyebut dari data yang sama ada 52.000 rumah dan bangunan yang rusak, 46.000 orang terluka dan 1,93 juta jiwa mengungsi, atau hampir 85 perse dari populasi Gaza.
Selain mendorong pemerintah Indonesia, Komnas Perempuan juga mendorong pasukan keamanan internasional memberikan perlindungan maksimal kepada perempuan dan anak.
"Termasuk perempuan pembela hak asasi manusia dari serangan yang mengakibatkan luka-luka dan kematian," ucap Veryanto.
Terakhir, Komnas Perempuan mengajak masyarakat Indonesia mendukung perdamaian di Palestina dan tidak terprovokasi isu kebencian dan intoleransi berbasis agama dan ras atas perang yang terjadi di Gaza.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/12/16463851/komnas-perempuan-dorong-pemerintah-indonesia-galang-dukungan-untuk-gencatan