JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru, Irjen Marthinus Hukom, mengedepankan pencegahan narkoba, bukan penindakan.
Sahroni menilai, jika narkoba telanjur terkirim dan dikonsumsi maka sudah terlambat.
“Selaku mitra kerja, Komisi III ingin Kepala BNN baru, Pak Marthinus, untuk bisa lebih mengedepankan aspek pencegahan," ujar Sahroni dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).
"Logika penanganan narkoba ini kan utamanya ada di pencegahan, bukan penindakan. Karena kalau narkoba itu sudah dikonsumsi, kan sudah terlambat ibaratnya,” imbuhnya.
Sahroni mengatakan, dirinya ingin BNN dapat lebih banyak menyelamatkan nyawa masyarakat Indonesia dari bahaya narkoba.
Sebab, kata dia, para pengedar pastinya akan selalu menemukan cara baru untuk mengelabui petugas.
“Walaupun kinerja BNN di bawah Pak Petrus Golose sudah baik, tapi yang namanya pemberantasan narkoba ini memang tidak akan pernah selesai. Pasti akan selalu ada tantangan baru, pelaku baru, modus baru," tuturnya.
"Makanya, BNN harus terus up to date terhadap perkembangan,” sambung Sahroni.
Sementara itu, Sahroni mengingatkan BNN untuk meningkatkan pengawasan di perbatasan-perbatasan negara.
Dia menyebutkan, suplai narkoba dari luar negeri sangat besar jumlahnya.
“BNN juga jangan sampai kecolongan di perbatasan. Karena dari yang sudah-sudah, suplai(narkoba) dari luar ini besar sekali jumlahnya,” imbuhnya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/06/09474291/minta-kepala-bnn-baru-utamakan-pencegahan-pimpinan-komisi-iii-kalau-narkoba