Salin Artikel

Kritisi Uji Materi Usia Capres-Cawapres, Akademisi: Diturunkan 40 ke 35, Kok Pas Banget dengan Umur Gibran?

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) ini memulai pembicaraannya dari yang terkini terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Menurutnya, tak bisa dipungkiri putusan itu mengarah agar memuluskan jalan Gibran berkontestasi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Ini kan pengujian Undang-undang tentang batas usia calon presiden dan calon wakil presiden, soal 40 (tahun) turun menjadi 35 (tahun) kan. Lho, kok pas banget dengan umurnya Gibran, kenapa enggak minta saja 30 tahun misalnya," ujar Hamid dalam wawancara bersama Kompas.com di program live di kanal YouTube Kompas.com, Rabu (25/10/2023).

"Itu menimbulkan persangka dan kecurigaan, dan publik ini pasti ada titik taut untuk menggolkan Gibran kan soal usia," katanya lagi.

Perlu diketahui, Gibran kini berusia 36 tahun. Sehingga, jika Undang-Undang (UU) Pemilu yang digunakan saat ini tetap berlaku, yaitu usia minimum capres-cawapres 40 tahun, maka putra sulung Presiden Jokowi itu tak bisa maju dalam Pilpres 2024.

Ditambah lagi, menurut Hamid, upaya memuluskan Gibran terus dilakukan oleh hakim konstitusi dengan menambah klausul atau norma baru, yaitu membolehkan usia di bawah 40 tahun asalkan sudah memiliki pengalaman atau sedang menjabat sebagai kepala daerah yang dipilih melalui pemilihan umum.

"Lagi-lagi ya, erat kaitannya dengan Mas Gibran, karena beliau adalah wali kota. Maka bertambah lagi, kecurigaan publik, ada apa sebenarnya ini. Ini by design atau apa? Yang pasti keinginan politik itu by design, sistematis kan," ujarnya.

Ia lantas mencontohkan bagaimana jika ini semua sudah diatur sedemikian rupa demi kepentingan politik suatu kelompok atau orang tertentu.

Pertama, ia menduga bahwa pengaturan ini sudah terjadi sejak adanya tuntutan berbagai pihak untuk menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Anehnya, tuntutan ini dilakukan oleh pihak mengaku kepala desa.

Akan tetapi, tuntutan itu lantas timbul tenggelam dan berganti dengan isu lainnya.

"Tidak menyerah soal itu, muncul lagi isu atau ide perpanjangan jabatan masa presiden (ditambah) tiga tahun karena alasannya covid, tapi gagal lagi," kata mantan Menkumham ini.

"Nah sekarang, saya harus cari orang kan, yang bisa melanjutkan dinasti saya dan bisa melanjutkan program saya, ya putra saya," ujarnya lagi.

Oleh karena itu, Hamid mengatakan, wajar dan rasional jika Gibran dipilih oleh Prabowo untuk mendampinginya.

"Ini tak bisa kita lepaskan dari rentetan peristiwa masa lalu ini, dan lalu keinginan Pak Prabowo yang memang sangat rasional kan, dia mencari basis probability orang yang bisa memberi suara banyak, dia sudah tiga kali gagal kan," kata Hamid Awaluddin.

Sebagaimana diketahui, Gibran adalah kader PDI-P yang telah mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai bakal capres-cawapres.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/25/15590001/kritisi-uji-materi-usia-capres-cawapres-akademisi-diturunkan-40-ke-35-kok

Terkini Lainnya

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke