Salin Artikel

Hidupkan Academic Environment, Prodi AKP Universita Terbuka Kolaborasikan Dosen, Mahasiswa dan Alumni 

KOMPAS.com - Kehidupan dan menghidupkan academic environment pada suatu program studi (prodi) adalah suatu keniscayaan dan penting. 

Sebab, hal tersebut mengambarkan bagaimana para civitas akademikanya saling bergelut dengan keilmuan dan kepakaran yang dimiliki untuk terus mengobarkan arti dan peran dari keilmuan itu sendiri. 

Baru-baru ini, prodi Akuntansi Keuangan Publik (AKP) di Universitas Terbuka (UT) melakukan beberapa upaya sharing yang dapat dianggap sebagai best practice.

Upaya itu diharapkan dapat menginspirasi dan semakin menghidupkan academic environment di setiap prodi AKP di Indonesia. 

Dengan demikian, manfaat keilmuan yang menjadi ruh dari prodi AKP semakin terasa manfaatnya bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat. 

Sebab, keberadaan manusia sebagai makhluk sosial, beriman, dan berakal adalah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat ada di sekitar. 

Prodi AKP menghidupkan academic environment dalam bentuk kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan alumni yang dianggap cukup lengkap melalui Tri Dharma Akademik, yaitu penelitian, pendidikan, dan pengabdian pada masyarakat (PKM). 

Kolaborasi itu dimulai dari berbagai kerja sama riset terkait tema, seperti perkoperasian dan updating bahan ajar generasi baru mata kuliah Audit Sektor Publik.

Ada juga pola delivery learning material yang telah berhasil memperoleh Hak kekayaan intelektual (HKI) dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk pembelajaran mahasiswa yang mengintegrasikan antara teori dan praktek. 

Kemudian, ada pula penelitian berdasarkan kebutuhan masyarakat akan penyusunan dan pembuatan aplikasi laporan keuangan untuk membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan mengembangkan potensi usaha pada suatu desa yang telah dibukukan.

Hasil penelitian itu kemudian diintegrasikan pada sistem dan pola pembelajaran pada prodi AKP. Tujuannya agar pembelajaran di prodi ini dapat lebih aplikatif dan mencerminkan dunia kerja pada kondisi riilnya. 

Pada akhirnya, hasil pendidikan itu dapat disalurkan pada kegiatan PKM sebagai bentuk sumbangsih prodi AKP untuk mengatasi permasalahan dan memberikan makna kehadiran AKP di tengah masyarakat. 

Kegiatan PKM itu tidak hanya sebatas untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara.

Mereka bekerja sama melalui beberapa yayasan yang sangat membutuhkan pendampingan terkait penyusunan laporan keuangan dan akuntabilitas dan asosiasi serta universitas berkelas dunia lainnya. 

Selain itu, prodi AKP memiliki program rutin bulanan bernama Sapa Warga Program Studi Akuntansi Keuangan Publik (Sawadikap).

Program tersebut berisi obrolan santai seputar informasi terbaru terkait perkembangan akuntansi publik dari pakar-pakar ternama.

Sawadikap juga menjadi wadah bimbingan karier mahasiswa dari para alumni untuk adik kelasnya agar lebih mempersiapkan diri memenuhi tuntutan kompetensi dunia kerja dan menjadi pribadi yang sukses lahir dan batin. 

Dalam agenda ke depan, PKM akan mengadakan pelatihan bahasa Inggris sebagai milestone prodi AKP menjadi prodi berkualitas dunia yang mendukung dan sesuai dengan visi dan misi UT. 

Untuk informasi lebih lengkap terkait detail kegiatan dan agenda-agenda kegiatan academic environment, ikuti akun Instagram prodi AKP di @prodiakp_febut.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/20/21240841/hidupkan-academic-environment-prodi-akp-universita-terbuka-kolaborasikan

Terkini Lainnya

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke