Salin Artikel

Di Stadium General Universitas Mulawarman, Satgas UU Cipta Kerja Ajak Generasi Muda Jadi Pengusaha Sukses

KOMPAS.com - Satuan Tugas Percepatan Sosialisasi Undang-undang Cipta Kerja (Satgas UU Cipta Kerja) menghadiri Stadium General yang diselenggarakan Universitas Mulawarman, Samarinda, Kamis (4/10/2023).

Kegiatan bertajuk "Tantangan Sosial Ekonomi dan Prospek Bonus Demografi di Indonesia Sosialisasi UU Cipta Kerja untuk Anak Muda" tersebut merupakan bagian penting dari program perkuliahan.

Selain itu, kegiatan itu menjadi upaya untuk menyosialisasikan UU Cipta Kerja serta membuka wawasan dan pintu motivasi bagi para mahasiswa terkait peluang di dunia kewirausahaan.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Strategi Sosialisasi Satgas UUCK Dimas Oky Nugroho menjelaskan, UU Cipta Kerja yang baru-baru ini dinyatakan konstitusional Mahkamah Konstitusi (MK) membawa misi mulia.

Misi tersebut salah satunya untuk mendukung generasi muda agar memiliki jiwa usaha sekaligus memfasilitasi lebih banyak anak muda untuk menjadi wirausaha.

"Idenya sangat sederhana, tetapi kuat, yanki bagaimana kita dapat memberikan fasilitas, dukungan, dan bimbingan kepada generasi muda,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (6/10/2023). 

Dimas menyebutkan, UUCK dapat membuat generasi muda tumbuh menjadi pengusaha yang sukses sekaligus berkontribusi membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi menuju Indonesia Emas dan Indonesia Maju.

Tim Asistensi Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto itu menjelaskan, arus digitalisasi ekonomi memunculkan kebutuhan untuk beradaptasi, berinovasi, dan strategi baru untuk menunjang munculnya ekonomi kreatif. 

Oleh karenanya, kata dia, pemerintah melalui UU Cipta Kerja berkomitmen mendukung generasi muda dalam mendirikan startup dan menghadapi tantangan-tantangan baru dalam dunia bisnis. 

Salah satu fitur penting dari UU CK adalah mempermudah pendirian usaha. Fitur ini diharapkan menjadi upaya serius yang dapat memotivasi para pemuda Indonesia untuk merintis bisnis mereka sendiri.

Namun, tantangan besar yang masih dihadapi saat ini adalah meningkatkan rasio pengusaha di Indonesia. 

Dimas menjelaskan, untuk menjadi negara maju, Indonesia saat ini harus memiliki rasio pengusaha minimal 4 persen dari total penduduk. 

“Negara-negara maju rata-rata 12 persen. Indonesia  masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara, seperti Singapura, yang memiliki rasio pengusaha lebih dari dua kali lipat dari kita," ujarnya.

Terkait rasio pengusaha tersebut, Dimas menilai, perguruan tinggi berperan sangat penting dalam mewujudkan misi ini. 

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar untuk mempersiapkan lulusannya agar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk menjadi pengusaha yang sukses. 

“Mereka harus dilengkapi dengan pemahaman yang mendalam tentang kewirausahaan, kepemimpinan yang kuat, dan kemampuan inovasi yang tinggi,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, Indonesia memiliki kekayaan lokal yang sangat besar sehingga produk-produk lokal Indonesia berpotensi besar untuk berkembang dan mencapai pasar global. 

“Saya melihat tren positif di setiap daerah dengan munculnya sentra-sentra produk lokal. Ini adalah peluang besar bagi bangsa Indonesia,” ujarnya. 

Dimas menegaskan, pemerintah dan kelompok masyarakat sipil, seperti kampus, dapat mengawal agenda usaha mikro kecil menengah (UMKM) naik kelas.

Adapun pendapatan per kapita Indonesia diharapkan dapat mencapai puncaknya pada tahun 2045. 

Untuk mewujudkan itu, UU Cipta Kerja diharapkan menjadi kunci dalam mencapai misi tersebut melalui kemudahan berinvestasi dan pembukaan lapangan kerja. 

Dengan pemahaman mendalam tentang UU tersebut, generasi muda diharapkan dapat memahami tantangan sosial ekonomi dengan lebih baik, terutama yang dihadapi dunia dan Indonesia saat ini.

Generasi muda juga diharapkan berkontribusi membangun perekonomian bangsa melalui jalur entrepreneurship.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/06/15022001/di-stadium-general-universitas-mulawarman-satgas-uu-cipta-kerja-ajak

Terkini Lainnya

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke