Soal Pergantian Panglima TNI, Jokowi: Masih dalam Proses

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjawab singkat ketika ditanya soal sosok yang bakal menjadi panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono.

Yudo dijadwalkan memasuki masa pensiun sebagai anggota TNI pada 1 Desember 2023 atau kurang dari 2 bulan sejak hari ini.

"Masih dalam proses, masih dalam proses," kata Jokowi seusai upacara peringatan HUT TNI di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Jawaban serupa juga diberikan Jokowi ketika ditanya soal potensi memperpanjang masa jabatan Yudo sebagai panglima.

"Masih dalam proses," kata Jokowi.

Namun demikian, mantan gubernur DKI Jakarta ini tidak menjelaskan proses seperti apa yang ia maksud.

Untuk diketahui, posisi panglima TNI biasanya akan diisi oleh tiga kepala staf angkatan yang sedang menjabat.

Dari tiga kepala staf, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman dijadwalkan pensiun pada November 2023.

Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo pensiun pada April 2024, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali pensiun pada April 2025.

Di sisi lain, muncul pula kabar perpanjangan masa jabatan Yudo. Bahkan, ada gugatan untuk memperpanjang usia aktif anggota TNI dari 58 tahun menjadi 60 tahun.

Merespons wacana ini, Yudo menyebutkan bahwa perpanjangan usia pensiun panglima TNI adalah hak prerogatif presiden.

"Ya kan hak prerogatif presiden, yang jelas saya kan pensiun 26 November (2023) sesuai umur saya, kalau diperpanjang atau tidak ya tentunya sesuai undang-undang maupun hak prerogatif presiden,” kata Yudo usai rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

Akan tetapi, mantan KSAL ini mengaku siap untuk tetap menjadi panglima TNI apabila usia pensiunnya benar-benar diperpanjang.

“Loh tentara kalau diperintahkan selalu siap, saya kira semuanya tahu lah, tentara diperintahkan apa pun ya harus siap. Bukan siap atau tidak, harus siap,” ujar Yudo.