Salin Artikel

Lewat "Indonesia Menatap Dunia", Dompet Dhuafa dan Perdami Bantu Tangani Kebutaan pada Anak-anak dan Lansia

KOMPAS.com - Dompet Dhuafa menandatangani kerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) untuk menjalankan program "Indonesia Menatap Dunia" di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 3 Jakarta, Minggu (1/10/2023).

Ketua Perdami Pusat Julie Dewi Barliana mengatakan, program Indonesia Menatap Dunia merupakan misi Perdami untuk menangani kebutaan dan penyakit gangguan mata, terutama pada anak-anak.

"Melalui program ini kami harap anak-anak dapat terhindar dari penyakit gangguan mata dan kebutaan. Targetnya program ini dapat diterapkan kepada 1.000 peserta di seluruh Indonesia," kata Julie dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Adapun kock off Indonesia Menatap Dunia dimulai melalui pemeriksaan mata terhadap 50 peserta dari kalangan anak-anak berkebutuhan khusus serta lanjut usia (lansia) yang berdomisili di Jakarta. Selain itu, dilakukan juga penyerahan kacamata secara simbolis kepada para peserta.

Perwakilan Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Indra K Sari menilai, program ini memerlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat.

Pasalnya, sebut dia, target peserta program ini merupakan anak-anak, sehingga peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mendeteksi kendala mata pada anak-anak.

"Kepada seluruh pihak baik swasta maupun masyarakat, mari bersama-sama kita dukung program ini untuk menciptakan kondisi yang inklusif bagi masyarakat yang memiliki gangguan pada penglihatan," tutur Indra.

Sebagai informasi, The International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) mencatat, 90 persen kebutaan dapat dicegah melalui berbagai upaya, salah satunya edukasi kesehatan mata.

Adapun dari 3 persen kasus gangguan mata di Indonesia, sebanyak 0,75 persen di antaranya disebabkan oleh gangguan refraksi. Gangguan refraksi kerap muncul di usia 6-12 tahun dan dapat mengganggu kemampuan belajar anak.

Hingga saat ini, ada sekitar 8 juta rakyat Indonesia yang memiliki gangguan penglihatan karena munculnya refraksi dan katarak.

Sementara itu, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Rahmat Riyadi mengatakan, pihaknya bersama Perdami akan menggagas program untuk mengatasi masalah penglihatan di Indonesia.

"Mata hanya mampu melihat 2 persen dari dunia, maka alangkah sedihnya bagi yang kurang dari itu. Kami berusaha memaksimalkan program ini agar dapat mengatasi masalah penglihatan secara komprehensif," jelas Rahmat.

Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia. Lewat kolaborasi bersama Perdami, Dompet Dhuafa melakukan screening pada sejumlah kasus gangguan mata dan potensi kebutaan di Indonesia.

"Program ini dimulai pada Oktober karena bertepatan dengan Hari Penglihatan Dunia dan akan berlangsung selama 6 bulan melalui pendonasian kacamata untuk anak-anak dan lansia kurang mampu di area pelosok Indonesia. Kami harap bantuan ini dapat bermanfaat dan memberikan kenyamanan penglihatan bagi mereka," kata General Manager Kesehatan Dompet Dhuafa.

Lebih lanjut, program Indonesia Menatap Dunia dijalankan melalui serangkaian proses, seperti screening peserta dan pemeriksaan mata oleh dokter spesialis mata dan tindakan lanjutan sesuai dengan kondisi peserta.

Dompet Dhuafa sendiri telah melakukan campaign kesehatan mata sejak 2015 lewat program "Indonesia Melihat".

Sebagai informasi, acara tersebut turut dimeriahkan dengan permainan gandang oleh salah satu siswa SLBN 3 Jakarta bernama Revan.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Pusat dr Rismasari, perwakilan Dinas Pendidikan Jakarta Pusat Siti Aisyah, Dewan Pembina Perdami Prof Nila Moeloek, dan Ketua Pengurus Yayasan Layak Ribka Ginting.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/02/15343821/lewat-indonesia-menatap-dunia-dompet-dhuafa-dan-perdami-bantu-tangani

Terkini Lainnya

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke