Salin Artikel

Bentuk Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin, PKB-Nasdem Nantikan PKS Bergabung

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin yang digawangi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasdem mengaku akan menanti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung.

Timnas ini baru dibentuk berdasarkan hasil pertemuan elite kedua kubu di kantor DPP PKB, Rabu (13/9/2023) malam.

"Pasti kami akan melibatkan kalau sahabat-sahabat PKS sudah bergabung," ujar Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid dalam jumpa pers selepas pertemuan, ketika ditanya soal keterlibatan PKS dalam pembentukan timnas ini.

"Pasti nanti kami ajak berembuk, berdiskusi, dan bermusyawarah," tambahnya.

Hasanuddin melanjutkan, kedua partai politik tersebut sangat terbuka dan merasa nyaman dengan siapa pun yang akan menyusul bergabung. "Dan ini kita bisa komunikasikan timnas ini," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri mengatakan, anggota Timnas Pemenangan Amin akan ditentukan kemudian. Malam ini, forum baru menyepakati kriteria umum anggota.

"Nantinya timnas ini akan melibatkan sejumlah tokoh lintas ormas, profesi, agama, tokoh perempuan, generasi milenial, generasi Z, tokoh-tokoh lintas sektoral," ucap Hanif.

Forum juga bersepakat akan menyelenggarakan rapat lanjutan per Senin (18/9/2023).

Timnas pemenangan ini akan mulai menyiapkan pemberkasan pencalonan Anies-Muhaimin sebagai bakal capres-cawapres untuk didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Pada hari yang sama, Timnas Pemenangan Amin juga disebut bakal menggelar pertemuan kecil sejumlah ahli hukum untuk membentuk tim advokasi dan hukum, karena diklaim sudah ada 1.000 lebih pengacara yang menawarkan diri mendaftar.

PKB dan Nasdem juga mengaku telah mengantongi beberapa nama untuk menjadi "kapten" dari timnas ini, yang disebut akan mencerminkan semangat perubahan, kebinekaan, dan mampu menjamin kemenangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.

Namun demikian, ketua tim tersebut baru akan diumumkan beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, PKS tidak hadir dalam deklarasi pencalonan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar oleh Partai Nasdem dan PKB pada 2 September 2023.

Pencalonan keduanya memang diwarnai polemik karena PKB mendadak bergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang sebelumnya telah digawangi Nasdem bersama Partai Demokrat dan PKS.

Partai Demokrat yang merasa dikhianati karena tiket bakal cawapres Anies untuk Agus Harimurti Yudhoyono berpindah ke tangan Muhaimin memutuskan untuk keluar dan mencabut dukungan.

Sementara itu, PKS bergeming namun tak serta-merta merestui duet Anies-Muhaimin.

Baru kemarin, Selasa (12/9/2023), rombongan Anies dan Muhaimin bersama Partai Nasdem dan PKB sowan ke markas PKS dan disambut hangat oleh partai politik besutan Ahmad Syaikhu tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/13/23151521/bentuk-timnas-pemenangan-anies-muhaimin-pkb-nasdem-nantikan-pks-bergabung

Terkini Lainnya

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

Nasional
PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

Nasional
MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

Nasional
Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Nasional
Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Nasional
Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke