Salin Artikel

PKS Yakin Koalisi Anies Tak Guncang jika Muhaimin Masuk dengan "Smooth"

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf meyakini bahwa Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) tidak akan guncang jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masuk dengan cara yang lebih halus.

Muzzammil menyatakan, partainya sesungguhnya ingin proses masuknya PKB ke koalisi partai politik pendukung Anies itu bisa melalui prosedur yang lebih baik daripada apa yang terjadi.

"Kami sesungguhnya berharap ya ada prosedur yang bisa lebih bagus daripada situasi hari ini. Sesungguhnya koalisi tiga partai itu tidak akan mengalami goncangan apa-apa ketika masuknya PKB dengan cara yang smooth bisa kita lakukan," kata Muzzammil di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Pada kenyataannya, masuknya PKB dan Muhaimin yang diinisiasi Partai Nasdem sangat mendadak, bahkan tanpa menunggu persetujuan PKS dan Partai Demokrat.

Muzzamil mengakui bahwa partainya menyesali situasi yang terjadi, meski ia menerima hal itu sebagai sebuah takdir yang telah terjadi.

"Kita tetap beusaha ke depan tetap menata koalisi kita ini," ujar dia.

Muzzammil menyatakan, PKS pun tetap berharap Partai Demokrat agar tetap bertahan menjadi bagian dari koalisi pendukung Anies.

Namun, di sisi lain, PKS juga memahami situasi yang dirasakan oleh Partai Demokrat hingga akhirnya memutuskan hengkang dari koalisi dan mencabut dukungan kepada Anies.

"PKS akan terus berdialog dengan Demokrat untuk marilah kita merajut kembali jika masih memungkinan Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini," kata Muzzammil.

Adapun pernyataan ini disampaikan Muzzammil ketika ditanya soal ketidakhadiran PKS dalam acara deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Ia mangatakan, ketidakhadiran PKS dalam acara deklarasi Anies-Muhaimin sesungguhnya tidak mengurangi apapun.

Ia menegaskan, PKS tetap mengusung Anies sebagai bakal calon presiden dan menghormati sikap Partai Nasdem dan PKB yang menduetkan Anies dengan Muhaimin.

"Pernyataan kami hari ini kan menegaskan itu, kami bersama koalisi karena koalisi itu ditegaskan oleh capres Anies juga," kata Muzammil.

Namun demikian, ia menekankan bahwa PKS belum bisa mengambil sikap terkait duet Anies dan Muhaimin karena masih menunggu keputusan musyawarah Majelis Syuro PKS yang punya wewenang untuk menetapkan calon presiden dan/atau calon wakil presiden yang hendak diusung.

"Jadi kita menghormati apa yang sudah diputuskan oleh Nasdem dan PKB, tapi kami perlu sesuai dengan prosedur organisasi membawa itu ke dalam majelis syuro kami," ujar Muzammil.

Untuk diketahui, keputusan Nasdem 'mengawinkan' Anies dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar membuat Demokrat berang karena merasa terkhianati.

Demokrat beralasan, sudah ada kesepakatan untuk menduetkan Anies dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, tetapi tiba-tiba Nasdem memasangkan Anies dengan AHY tanpa berkomunikasi dengan Demokrat.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/02/18143821/pks-yakin-koalisi-anies-tak-guncang-jika-muhaimin-masuk-dengan-smooth

Terkini Lainnya

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

Nasional
MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

Nasional
Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke