Salin Artikel

Berebut Pemilih Jokowi

Survei Litbang Kompas periode 27 Juli – 7 Agustus 2023 menunjukkan, ada peningkatan dukungan dari pemilih Jokowi kepada Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun depan.

Ada 36,4 persen pemilih Jokowi yang mendukung Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju ini. Padahal pada survei Januari 2023, pemilih Jokowi yang mendukung Prabowo hanya ada di kisaran 27,7.

Meski demikian, Prabowo belum bisa ongkang-ongkang. Pasalnya, mayoritas pemilih Jokowi cenderung masih mendukung Ganjar Pranowo.

Dalam survei Litbang Kompas, pemilih Jokowi yang mendukung gubernur Jawa Tengah ini mencapai 63,6 persen. Hal ini membuat elektabilitas Ganjar Pranowo unggul tipis atas Prabowo Subianto.

Elektabilitas Ganjar berada di angka 24,9 persen. Sementara elektabilitas Prabowo sebesar 24,6 persen. Tingkat elektabilitas Ganjar ini naik dibanding Mei 2023 yang hanya 22,8 persen.

Berebut pendukung Jokowi

Pemilih Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019 memang lumayan besar. Pada Pilpres 2014, suara pemilih Jokowi yang waktu itu berpasangan dengan Jusuf Kalla mencapai 70.997.85 suara atau 53,15 persen.

Sementara pada Pilpres 2019, Jokowi yang menggandeng Maruf Amin memperoleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Besarnya suara pemilih Jokowi ini tentu menjadi magnet tersendiri bagi siapapun yang akan maju pada Pilpres 2024 nanti.

Daya tarik Jokowi semakin menjadi karena dia memiliki barisan relawan yang masih setia dan bisa digerakkan.

Maka tak heran jika banyak ketua umum partai politik dan juga bakal capres berlomba-lomba melakukan pendekatan guna mendapatkan endorse atau dukungan. Meski demikian, sampai saat ini Jokowi belum menyampaikan siapa bakal capres yang ia dukung secara terbuka.

Pada sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Jokowi justru menegaskan bahwa dia tak terlibat dan ikut - ikutan urusan capres-capresan.

Ia juga membantah ikut menginisiasi dan mengorkestrasi soal komposisi koalisi partai politik yang akan berkompetisi di Pemilu 2024 nanti.

Meski demikian, banyak ketua umum partai politik yang selalu mengatakan menunggu arahan dari Jokowi terkait arah dukungan di Pilpres tahun depan.

Dari relawan hingga Gibran

Demi bisa menarik hati para pemilih dan pendukung Jokowi, sejumlah bakal capres menunjukkan kedekatan atau mengasosiasikan diri dengan orang nomor satu di republik ini.

Tak hanya ke Jokowi, para bakal capres ini juga membangun kedekatan dengan relawan, bahkan anggota keluarga Jokowi.

Langkah ini diprediksi akan semakin agresif dilakukan bakal capres demi mendapatkan insentif elektoral pada Pilpres mendatang.

Prabowo bolak balik menyatakan bahwa ia dan koalisi pendukungnya adalah timnya Jokowi. Baliho dan poster yang memajang gambar dia bersama Jokowi juga terpampang di pinggir pinggir jalan dan jembatan penyeberangan.

Tak hanya itu, Prabowo juga selalu memajang dan memamerkan kedekatan dia dengan Jokowi, baik di media massa maupun lini masa media sosial.

Tak hanya itu, Prabowo juga terlihat agresif mendekati Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Jokowi. Prabowo kabarnya malah sudah meminang Wali Kota Solo ini untuk dijadikan pasangannya di Pilpres tahun depan.

Tak mau kalah, Ganjar juga kerap menunjukkan kedekatannya dengan Jokowi. Sebagai bukti, kader PDI Perjuangan ini memperkenalkan baju identitas kampanyenya, yakni kemeja garis-garis hitam-putih.

Ganjar menyatakan, kemeja dengan motif garis garis ini dirancang oleh Presiden Jokowi. Ganjar juga berusaha menunjukkan kedekatan dengan Gibran di beberapa kesempatan.

Jokowi Effect

Semua langkah yang dilakukan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo diyakini guna mengambil hati dan mendapatkan dukungan dari Jokowi. Pasalnya, Jokowi diyakini bisa meningkatkan elektabilitas mereka di Pilpres nanti.

Upaya untuk mengasosiasikan diri dengan Jokowi terus dilakoni. Hal ini dilakukan karena Jokowi effect atau efek Jokowi dianggap sangat berpengaruh dan menentukan kemenangan di Pilpres tahun depan.

Benarkah dukungan Jokowi sangat menentukan dalam Pilpres tahun depan? Ikuti dan simak pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (23/8/2023), live di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/23/18082321/berebut-pemilih-jokowi

Terkini Lainnya

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke