Wanto yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) mengatakan Budiman melupakan sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.
"Saya ingin memberikan catatan sebagai mantan aktivis '98 dan juga sebagai Ketua Umum Repdem saat ini, beliau bagi saya jas merah harusnya jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena bagi saya beliau melupakan sejarah," kata Wanto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/8/2023).
Dia menambahkan calon Presiden (capres) yang didukung oleh Budiman Sudjatmiko, sudah mengakui pernah menculik para aktivis '98.
"Kan calon yang dia dukung juga mengakui pernah menculik teman teman aktivis '98-nya Bung Budiman," tambah Wanto.
Kemudian, Wanto menjelaskan tentang memilih pemimpin selanjutnya hal yang pertama dilakukan adalah crosscheck latar belakang calon pemimpin.
"Kita ini sebelum memilih pemimpin untuk membuktikan janjinya crosscheck pertama kali apa? Yang di-crosscheck pertama kali adalah latar belakangnya, kan begitu," jelasnya.
Wanto mengatakan tidak mungkin menyerahkan kepemimpinan berikutnya kepada pemimpin yang memiliki latar belakang kurang baik terhadap sejarah Indonesia.
Dia mengingatkan, Budiman telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai PDI-Perjuangan karena telah meyatakan dukungan ke lawan politik PDI-P.
"Nah artinya dia telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai bahwa kita harus tunduk patuh tegak lurus terhadap keputusan Ibu Megawati Soekarno Putri," ungkap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/20/19044491/sebut-budiman-sudjatmiko-lupa-sejarah-mantan-aktivis-98-padahal-prabowo