Salin Artikel

Ombudsman: Polisi Aktif Jadi Pj Kepala Daerah Harus Izin Kapolri

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng, menegaskan bahwa pengusulan polisi aktif sebagai calon penjabat (pj) kepala daerah harus berdasarkan izin Kapolri.

Hal itu berdasarkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan Perkap Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penugasan Anggota Polri di Luar Struktur Organisasi Polri.

"Pengajuan usulan mestinya terlebih dahulu minta persetujuan Kapolri," ucap dia ketika dikonfirmasi pada Jumat (11/8/2023).

Ia menyampaikan, Ombudsman RI telah memeriksa Kepala Biro Pembinaan Karier SDM Polri dan mendapati hal yang sama.

Anggota Polri yang bertugas di luar organisasi kepolisian juga wajib menjaga disiplin dan etika profesi serta mengisi Sistem Manajemen Kinerja dan wajib membuat laporan penugasan setiap 3 bulan.

"Pengalihtugasan anggota Polri yang telah berada di luar organisasi kepolisian dilakukan atas koordinasi antara lembaga pengguna dengan lembaga yang meminta. Hal ini pernah terjadi pada penunjukan plt kepala daerah pada Pilkada tahun 2017 dan 2020," jelas Robert, mengutip hasil pemeriksaan Ombudsman pada 23 Juni 2022.

Menurut dia, sejauh ini, tidak ada beleid yang melarang polisi aktif menjabat sebagai pj kepala daerah.

Namun, lagi-lagi, terdapat prosedur internal yang semestinya dihormati instansi lain sebelum "meminjam" personel dari Korps Bhayangkara, dalam hal ini pemerintah ataupun DPRD setempat yang ingin menominasikan polisi aktif jadi kandidat pj kepala daerah.

"Polri kan selalu ada rencana pengembangan karier dan rencana kebutuhan atas personelnya. Kalau kemudian ada instansi lain yang mau menggunakan personel Polri tanpa sepengetahuan bahkan seizin atasan (Kapolri), itu potensial merusak perencanaan personel," jelas Robert.

Hasil pemeriksaan Ombudsman pada 2022 juga mengungkap bahwa berdasarkan Perpol Nomor 12 Tahun 2018, pembinaan karier anggota Polri yang bertugas di luar organisasi kepolisian berada pada kementerian/lembaga yang bersangkutan.

Namun demikian, penunjukan pj kepala daerah dari unsur polisi aktif bukannya tanpa kontroversi.

Selain menghidupkan aroma militerisme dalam kepemimpinan masyarakat sipil, secara ketentuan, calon pj kepala daerah harus memiliki pangkat tertentu pada birokrasi sipil.

Pj gubernur, misalnya, mesti berstatus pimpinan tinggi madya. Masalahnya, tidak ada undang-undang yang menyatakan bahwa pangkat polisi tertentu setara dengan pimpinan tinggi madya.

"Ini yang sampai sekarang menggantung. Kita belum ada penyetaraan yang jelas antara jabatan birokrasi sipil dengan jabatan militer/polisi," imbuh Robert.

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/11/15445031/ombudsman-polisi-aktif-jadi-pj-kepala-daerah-harus-izin-kapolri

Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke