Salin Artikel

Ketika Airlangga dan Bamsoet Kompak Tampik Isu Perpecahan di Internal Golkar...

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu perpecahan di tubuh partai beringin berembus, dengan wacana mengubah keputusan Musyawarah Nasional (Munas) 2019 yang menetapkan bahwa Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mengungkapkan, para dewan pakar menggelar rapat di kediaman Agung Laksono, Minggu (9/7/2023). Tujuannya, untuk menyusun rekomendasi agar hasil munas tersebut dibatalkan.

“Saya minta dewan pakar harus membuat rekomendasi, meskipun ini sudah terlambat, tapi harus dikeluarkan, karena omongan saya ini sudah saya sampaikan sejak setahun lalu ke dewan pakar,” ujar Ridwan dihubungi awak media.

Menurutnya, evaluasi pada hasil Munas 2019 mesti dilakukan karena saat ini partai Golkar tak leluasa menentukan sikap jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Maka dari itu, sangat mungkin rekomendasi dari dewan pakar bakal berisi permintaan untuk mengganti bacapres Golkar dari Airlangga dengan figur lain.

Mekanisme tersebut bisa ditempuh melalui forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar.

"Jadi, munaslub dalam rangka mengubah keputusan Airlangga (agar ditentukan) bukan (sebagai) calon presiden. Bisa calon lain kan, apakah yang lainnya, saya ndak sebut nama, nah itu bisa juga,” ucap dia.

Ridwan pun membuka kemungkinan bahwa Munaslub juga bisa mengarah pada pergantian posisi Ketua Umum Golkar.

DPP kompak

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan bahwa semua kader Golkar setia di bawah kepemimpinan Airlangga. Ia menyatakan semua kader bakal tetap mendukung Menko Bidang Perekonomian itu untuk maju sebagai capres.

"Seluruh elemen Golkar tetap solid dan setia kepada Ketum Golkar,” kata Dave pada Kompas.com, Senin (10/7/2023).

Dave mengklaim, situasi tersebut membuat kader Golkar solid dan tak ada ruang terjadinya perpecahan internal.

"Tidak ada agenda ataupun kesempatan untuk melakukan munaslub,” ungkap dia.

Airlangga-Bamsoet kompak

Ditemui terpisah, Airlangga dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) sama-sama menampik kabar adanya dorongan untuk menggelar munaslub.

Keduanya tampak kompak, meskipun pernah bersaing untuk memperebutkan kursi ketua umum pada Munas 2019.

Airlangga menyatakan bahwa rapat dewan pakar tak membahas soal dorongan untuk menggelar munaslub dan melengserkannya.

"Enggak ada, agendanya bukan itu, enggak ada itu," tutur Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Ia pun meminta semua pihak bersabar menunggu langkah politik Golkar dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk kontestasi elektoral mendatang. Adapun KIB berisi Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah mendukung Ganjar Pranowo.

“Tunggu dulu, sabar, sabar menanti," tuturnya.

Sementara itu, di Kompleks Parlemen, Senayan, Bamsoet juga enggan berkomentar banyak terkait rencana dewan pakar ini.

Ia hanya menegaskan, sikapnya sama dengan Airlangga, yaitu menampik adanya kabar perpecahan di internal Golkar.

“Saya senada dengan Pak Airlangga (tidak ada rencana munas),” imbuh dia.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/11/05292091/ketika-airlangga-dan-bamsoet-kompak-tampik-isu-perpecahan-di-internal-golkar

Terkini Lainnya

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

Nasional
Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Nasional
Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Nasional
PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

Nasional
Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Nasional
Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Nasional
Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Nasional
Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Nasional
Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Nasional
Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke