Menlu Retno Ungkap Perang Ukraina Berdampak pada Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi menyampaikan, perang di Ukraina berdampak bagi pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19.

Dia tidak memungkiri, situasi dunia saat ini masih dipenuhi rivalitas yang tinggi.

"Perang di Ukraina, masih terjadi sampai saat ini. Situasi ini sangat berdampak bagi upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19," ucap Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Retno menyampaikan, situasi ini juga berdampak pada suasana pembahasan di semua forum, termasuk forum multilateral dan internasional.

Oleh karena itu, kata dia, ASEAN perlu memperkuat soliditas dan kesatuannya agar dapat memainkan sentralitas. Dengan begitu, ASEAN dapat memainkan peran untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Di saat yang sama, ASEAN juga masih menghadapi masalah Myanmar. Krisis politik yang dipicu oleh kudeta militer berlangsung lebih dari 2 tahun," ucap Retno.

Retno pun turut menyinggung situasi di Myanmar yang konfliknya belum usai.

Menurut dia, selama pendekatan yang diambil oleh para pihak adalah pendekatan zero sum, perdamaian yang tahan lama (durable) tidak akan terjadi.

"Selama spirit perdamaian tidak dimiliki oleh para pihak, maka perdamaian yang durable tidak akan terjadi," jelasnya.

Adapun isu Myanmar menjadi salah satu bahasan yang akan dibicarakan dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN pekan depan, tepatnya pada 11-14 Juli 2023.

Berdasarkan data Kemenlu, ada 29 negara yang akan hadir dalam ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) pada pekan depan di Jakarta.

Tingkat kehadiran pada tingkat Menteri Luar Negeri (Menlu) sangat tinggi. Beberapa hari sebelum pertemuan, akan berlangsung pula pertemuan tingkat Menteri NATO di Vilnius.