JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dianjurkan terus mengembangkan penelitian nuklir untuk energi dengan memanfaatkan reaktor TRIGA yang beroperasi di Bandung, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri, saat menyampaikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kerja sama antara BRIN dan TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.
“Saya sendiri waktu dikenalkan kembali, meskipun saya banyak tahu, bahwa Bung Karno saja sudah berpikir untuk kita punya reaktor nuklir, saya sangat ingat adanya itu di Bandung namanya TRIGA,” kata Megawati.
Megawati mendorong BRIN melakukan riset nuklir dengan alasan supaya anggaran yang dialokasikan pemerintah bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Menurut Megawati, BRIN masih bisa mengejar pengembangan riset nuklir dengan memanfaatkan reaktor TRIGA 2000 supaya bisa memanfaatkan energi itu seperti negara lain.
“Jadi sebenarnya kalau kita bisa men-develop-nya kembali menurut saya tidak telat. Kita bisa menyusul mereka-mereka yang telah mempunyainya,” ujar Megawati.
Reaktor nuklir TRIGA-Mark II dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yakni pada 9 April 1961. Tujuan awalnya adalah buat memanfaatkan nuklir sebagai sumber tenaga.
Reaktor TRIGA-Mark II merupakan reaktor tipe kolam dan dipasang tanpa gedung. Tempat itu dirancang buat keperluan ilmiah serta universitas dalam hal akademis, riset swasta pribadi, dan produksi isotop.
Nama TRIGA merupakan singkatan dari Training, Research, and Isotop production by General Atomic. General Atomic adalah perusahaan AS yang membuat reaktor itu.
Pada awalnya reaktor TRIGA memiliki kapasitas menghasilkan daya sebesar 250 kilowatt (kW).
Lantas pada 4 Desember 1971, Presiden Soeharto memerintahkan untuk meningkatkan kapasitas reaktor itu menjadi 1.000 kW atau setara 1 Mega Watt (MW).
Reaktor itu kemudian dimodernisasi pada 2000 dan kapasitasnya ditingkatkan hingga 2 MW.
Megawati yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI meresmikan modernisasi itu dan perubahan nama menjadi reaktor TRIGA 2000.
Kini Pusat Penelitian Tenaga Nuklir (PPTN) Bandung sudah bisa membuat batang kendali (control rod) untuk reaktor TRIGA 2000. Hal itu dilakukan karena General Atomic sudah tidak lagi memproduksi suku cadang untuk reaktor itu.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/13/15490891/brin-diminta-lanjutkan-riset-nuklir-megawati-kita-bisa-menyusul