JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjojanto menyebutkan bahwa ada potensi eskalasi konflik maritim antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam beberapa tahun ke depan. Eskalasi konflik itu kemudian berdampak terhadap Laut China Selatan.
“Kami juga melihat kemungkinan ada eskalasi ketegangan maritim di kawasan ini yang nanti berpusat kompetisi Amerika Serikat dan China di seputaran Taiwan, Korea, dan juga nantinya di Laut China Selatan,” kata Andi dalam podcast Lemhannas yang ditayangkan di Youtube Lemhannas RI, dikutip pada Selasa (13/6/2023).
Diketahui, Indonesia mulai terseret sengketa Laut China Selatan sejak China mengeklaim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) milik NKRI sejak 2010.
Andi mengatakan, ada indikasi kecenderungan bahwa China akan menjadi kekuatan maritim utama melampaui AS.
Oleh karena itu, sebut Andi, AS merespons hal tersebut dengan membentuk aliansi militer Quad (Amerika Serikat, Australia, India, dan Jepang) dan AUKUS (AS, Australia, dan Inggris)
“Amerika Serikat kemudian mengantisipasinya antara lain dengan menggelar minilateral-minilateral baru seperti Quad dan AUKUS,” ucap Andi.
Andi mengatakan, potensi konflik AS-China dan peta geopolitik itu nantinya akan dibahas dalam forum Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 di Jakarta, pada Rabu (14/6/2023) hingga Kamis (15/6/2023).
“Kami lebih berfokus ke wilayah Indo-Pasifik. Jadi kita akan berbicara tentang masalah-masalah tradisional yang kita miliki, terutama Laut China Selatan. Kita juga akan membahas dinamika gelar maritim yang di kawasan ini,” kata Andi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/13/11145841/gubernur-lemhannas-sebut-ada-potensi-eskalasi-ketegangan-maritim-antara-as