Salin Artikel

Erick Thohir dan Sandiaga Uno, Bukan Kader Partai tetapi Digadang-gadang Jadi Cawapres

Sebab, Partai Amanat Nasional (PAN) terus mendorong Erick Thohir untuk menjadi cawapres. Padahal, Erick tidak tergabung ke PAN maupun partai lain.

Terbaru, PDI-P membenarkan bahwa PAN memang menyodorkan Erick untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Sementara itu, Sandiaga Uno yang kini tidak tergabung ke dalam partai mana pun juga didorong menjadi cawapres oleh partai politik.

Bedanya, partai yang ngotot mengusung Sandi sebagai cawapres bukan PAN, melainkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Adapun dari sisi elektabilitas sebagai cawapres, nama Sandi dan Erick memang kerap muncul di 3 besar berbagai lembaga survei, salah satunya dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia.

Hasil survei Indikator pada akhir Mei 2023 menunjukkan bahwa Erick berada di posisi teratas sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi.

PDI-P sebut PAN ajukan Erick

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengakui bahwa nama Erick Thohir disodorkan PAN sebagai kandidat bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

"Ya nama seperti Pak Erick Thohir memang diusulkan oleh Partai Amanat Nasional untuk sebagai salah satu bakal calon wakil presiden," kata Hasto ditemui di Basket Hall Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Namun, Hasto tak mengungkapkan apakah dalam kunjungan balasan PDI-P ke PAN bakal membahas peluang Erick Thohir sebagai cawapres.

Sebab, menurut dia, akan lebih baik jika pembahasan Erick Thohir dilakukan dengan mekanisme di internal PAN terlebih dulu.

"Dan itu lah yang akan dilakukan dan di dalam kunjungan balasan dari PDI Perjuangan ke Partai Amanat Nasional tentu juga menunggu proses mekanisme internal dari PAN," ujar Hasto.

Erick juga ditawarkan ke Jokowi

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengakui bahwa partainya tengah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka menawarkan Erick Thohir sebagai bakal cawapres untuk Pemilu 2024.

Yoga berharap, Erick Thohir menjadi cawapres seperti yang diinginkan partainya.

"PAN menawarkan dan mempromosikan Mas Erick Thohir menjadi calon wapres. Masih dalam proses komunikasi," kata Yoga kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Namun demikian, Yoga tak menjawab ketika ditanya kemungkinan Erick Thohir bakal mendampingi Ganjar Pranowo yang sudah diusung PDI-P sebagai calon presiden (capres) 2024.

"Semoga saja bisa terwujud (Erick Thohir cawapres)," ucap Yoga.

Sekretaris Fraksi PAN DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengatakan, siapa pun presidennya, wakilnya tetap Erick Thohir.

"PAN DKI Jakarta masih istikamah dengan Pak Erick Thohir sebagai Cawapres dari PAN, siapapun presidennya wakil presidennya harus Erick Thohir," kata Eko Patrio dalam siaran pers, Sabtu (3/6/2023).

Ia mendampingi Ketum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Sementara itu, untuk capres, Eko mengatakan bahwa PAN masih mempertimbangkan arah dukungannya ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, atau yang lainnya.

Lantas, kenapa PAN begitu ngotot mengajukan Erick sebagai cawapres?

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengungkapkan alasan PAN mendorong Erick Thohir maju sebagai cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Dia menuturkan, hal itu terlihat dari kinerja Erick yang baru-baru ini mengurus sepak bola Indonesia.

"Ya kalau kenapa kan enggak usah ditanya lagi kan. Sudah tahu alasannya kan. Dari sisi bola saja sudah hebat, ya kan?" ujar Yandri saat ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023) malam.

Selain itu, Yandri mengatakan, kinerja Erick sebagai Menteri BUMN juga bagus. Lalu, dia menilai Erick adalah sosok muda dan pekerja keras.

Yandri menekankan, syarat Erick untuk menjadi cawapres sudah cukup. Hanya saja, usulan PAN ini tetap perlu dikomunikasikan dengan partai lain.

"Jadi PAN kan tidak ujuk-ujuk mendorong orang, untuk bangsa dan negara," ucap dia.

Sandiaga Uno dalam radar PPP

Sandiaga Uno masuk dalam bursa kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI-P dan PPP.

Hal itu diakui oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi.

"Kita mempertimbangkan, tentunya, kita harus menyiapkan diri, termasuk juga mendengarkan masukan para ulama, para kiai itu yang saya pedomi,” kata Sandiaga.

Adapun Sandi nampak semakin dekat untuk bergabung dengan PPP.

Setelah pamit dari Partai Gerindra pada 23 April 2023, ia sempat meminta waktu untuk memikirkan langkah politiknya.

Di lain sisi, Sandiaga sudah sering menunjukkan kemesraan dengan para pimpinan pusat maupun daerah PPP.

PPP sangat berharap Sandi bisa segera bergabung dengan mereka.

Plt Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan alasannya mendorong Sandiaga untuk menjadi pendamping Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kedua, Sandiaga telah menunjukkan capaian cukup baik selama mencalonkan diri sebagai orang nomor dua dalam kontestasi elektoral, memenangkan Pilgub DKI 2017 bersama Anies Baswedan, serta meraih 43 persen suara pada Pilpres 2019 saat berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Gerakan politik yang pernah Beliau (Sandiaga) lakukan itu terbukti berhasil menjadi pendamping yang bisa meyakinkan rakyat,” sebut Mardiono pada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Menurut dia, status Sandiaga baru bisa disampaikan setelah mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PPP.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/05/06330301/erick-thohir-dan-sandiaga-uno-bukan-kader-partai-tetapi-digadang-gadang-jadi

Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke