Pengakuan itu disampaikan Megawati usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Jumat (2/6/2023).
"Jadi kalau saya pilih Pak Ganjar, itu bukan... Meskipun saya juga bilang, 'awas kalau kamu enggak ngomong ya, kamu kader partai, petugas partai seperti saya juga," kata Megawati, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Beruntung kata Mega, Ganjar adalah orang yang penurut. Mega pun senang karena pesannya tidak diabaikan.
"Nah, untung beliaunya nurut," seloroh Mega.
Adapun pernyataan itu diungkapkan Megawati saat ia membahas calon presiden (capres) yang diusung oleh partainya. Ia menekankan, orang yang dipilih PDI-P bukan untuk kepentingan perorangan atau PDI-P semata.
Namun, kata Mega, ada kepentingan publik atau kemaslahatan masyarakat di dalamnya.
"Jadi kalau saya milih orang (sebagai capres atau cawapres) itu, bukan kepentingan untuk sebetulnya PDI-P perjuangan saja. Tapi kemaslahatan bagi pemerintahan republik Indonesia ini terus berjalan," beber Mega.
Lebih lanjut Mega menyampaikan, orang yang dipilih PDI-P sebagai pemimpin masa depan tak lain untuk kepentingan bangsa, agar sesuai dengan apa yang diinginkan para pemimpin bangsa.
Meski dia mengakui, sempat meminta Ganjar Pranowo mengaku sebagai petugas partai.
"Nah, jadi ya begitu. Jadi harus, makna itu harus dikumpulkan. Ini bukan bagi kepentingan partai atau perorangan. Ini adalah kemaslahatan bagi republik Indonesia ini, supaya seperti apa yang diinginkan oleh para pendiri bangsa," jelas Megawati.
Sebagai informasi, para elite PAN menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pada Jumat kemarin.
Pertemuan itu turut dihadiri Ganjar, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, dan sejumlah elite PDI-P lainnya.
Adapun pertemuan PDI-P dan PAN digelar secara tertutup. Namun, setelah pertemuan, dilaksanakan konferensi pers untuk menyampaikan isi pertemuan.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/03/11592261/pesan-ke-ganjar-untuk-ngaku-sebagai-petugas-partai-megawati-untung-nurut