Menurut Ketut, sebagian berkas dalam kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020-2022 ini sudah masuk ke tahap 2 atau pelimpahan tersangka dan barang bukti.
"Perlu saya sampaikan bahwa perkara ini sebagian sudah tahap 2 ke (Jaksa) Penuntut Umum, tinggal nunggu pelimpahannya," ujar Ketut saat dimintai konfirmasi, Jumat (2/6/2023) malam.
Namun, Ketut menegaskan Kejagung pasti siap dalam menghadapi praperadilan yang dilayangkan oleh siapapun.
Apalagi, kata dia, Kejagung juga tidak bisa menghalangi pihak-pihak yang ingin mengambil langkah tersebut.
"Kejaksaan tidak bisa menghalangi hal tersebut. Kita mau tidak mau harus mempersiapakan diri karena itu hal yang biasa," imbuhnya.
Ia menyatakan, langkah tersebut ditempuh untuk melihat apakah Plate benar-benar terlibat dalam dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020-2022.
“Kami akan praperadilan, bukan (dorong Plate) jadi justice collaborator,” ujar Willy di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (2/6/2023).
Namun, ia enggan memaparkan lebih jauh kapan langkah tersebut akan ditempuh.
“Nanti akan kami sampaikan di hal (kesempatan) yang berbeda,” sebut dia.
Willy pun mengungkapkan saat ini status Johnny masih sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Nasdem. Status itu belum diubah karena Nasdem masih akan menempuh tahap praperadilan.
“Ya kan kalau (mau mengajukan) praperadilan asumsinya kan (pencalegan Johnny) masih tetap jalan. Masih tetap (bacaleg Nasdem),” imbuh dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/03/06464491/nasdem-mau-ajukan-praperadilan-atas-penetapan-tersangka-johnny-plate