Salin Artikel

Cawapres Anies Mengerucut Satu Nama, Nasdem Klaim Ketum Parpol Koalisi Perubahan Tak Resisten

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengklaim, tak ada resistensi dari para ketua umum partai politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) atas nama calon wakil presiden Anies Baswedan.

Saat ini, baik Anies maupun KPP telah menyepakati satu nama bakal cawapres yang akan dipasangkan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta di Pilpres 2024 mendatang.

“Oke saja apa yang sudah diputuskan dan disampaikan Mas Anies kepada ketua umum-ketua umum partai,” ujar Willy di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (2/6/2023).

Sejauh ini, ia menambahkan, Anies sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait nama yang dimaksud.

Komunikasi serupa juga telah dilakukan Anies dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, pada hari ini.

Sehingga, menurut Willy, tinggal komunikasi dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu yang perlu dilakukan.

Ia menambahkan, deklarasi bakal cawapres Anies akan dilakukan paling lambat 16 Juli 2023. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa proses deklarasi akan dilangsungkan lebih cepat.

“Tapi kalau ada waktu yang lebih presisi sebelum itu akan lebih bagus,” sebutnya.

Tapi, saat ini Willy enggan membeberkan ciri-ciri dari cawapres Anies itu.

“Ya nanti kita intip di kantong Mas Anies saja. Ya kami bersepakat biar Mas Anies yang menyampaikan,” imbuh dia.

Diketahui PKS menyatakan ada tiga nama yang masuk jadi cawapres Anies.

Ketiganya adalah AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Tapi, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyampaikan masih ada kemungkinan kecil cawapres dipilih selain tiga nama itu.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/02/18591421/cawapres-anies-mengerucut-satu-nama-nasdem-klaim-ketum-parpol-koalisi

Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke