Salin Artikel

Saat Wajah Surya Paloh dan Elite Nasdem Muram Usai Bahas Nasib Johnny G Plate yang Jadi Tersangka

JAKARTA, KOMPAS.com- Tak ada satu pun senyum yang tersungging di wajah para elite Partai Nasdem ketika memberikan keterangan kepada publik usai penetapan tersangka Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, oleh Kejaksaan Agung, di Nasdem Tower, Rabu (17/5/2023) sore.

Sejak pukul 13.00 WIB, satu persatu elite Nasdem menyambangi markas pusat partai mereka yang berada di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Tak ada senyum dan sapa seperti biasanya kepada awak media ketika mereka masuk ke dalam gedung setinggi 23 lantai itu.

Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali, misalnya, yang biasanya selalu sigap ketika diajak awak media wawancara, lebih memilih berlari kecil meninggalkan wartawan.

Demikian halnya Ketua DPP Nasdem Willy Aditya. Setelah menyapa awak media, ia langsung berlari ke dalam Nasdem Tower. Padahal selama ini Willy dan Ali cukup vokal ketika diajak berbicara dengan wartawan.

Raut wajah tegang pun ditunjukkan Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel. Di Kompleks DPR, Gobel biasanya masih bisa diwawancara awak media ketika di-doorstop. Namun kemarin, tak ada satu pun pertanyaan awak media yang digubris olehnya, meski mereka telah berusaha mengejarnya.

Hanya Ketua DPP Nasdem Charles Meikiansyah yang masih mau memberikan sedikit pernyataan kepada wartawan saat ditanya. Sementara Bendahara Umum Nasdem yang juga Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni hanya membalas senyum saat disapa.

"Nah ini (status Plate di Nasdem) yang segera kita bicarakan di sini, dalam pertemuan ini. Jadi langkah-langkah apa yang baik secara internal," ucap Charles.

Pembahasan nasib Plate setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022, berlangsung cukup lama.

Bila dihitung sejak para elite parpol itu tiba hingga akhirnya Ketua Umum Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan kepada media pada pukul 17.15 WIB, maka rapat yang berlangsung secara tertutup itu berlangsung tak kurang dari empat jam.

Surya Paloh pun tak bisa menyembunyikan wajah muramnya. Sorot matanya tajam menatap satu per satu awak media yang hadir untuk mendengarkan keterangannya mengenai sikap Nasdem atas penetapan tersangka Plate.

"Saudara-saudaraku, rekan-rekan pers yang saya hormati. Suasana sore hari ini pasti satu suasana yang berbeda dari suasana pertemuan-pertemuan kita di tempat ini dari beberapa kali pertemuan dengan kawan-kawan semuanya," kata Paloh memulai pernyataannya.

Hormati proses hukum

Paloh sesekali mencoba untuk tersenyum. Namun, suasana hati Nasdem justru lebih tercermin di wajah para elite Nasdem yang berdiri berjajar di samping kiri dan kanan serta di belakang Surya Paloh.

Tak ada satu pun senyum merekah di wajah mereka, sebagaimana ketika mereka melakukan pertemuan dengan elite parpol lain atau saat mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada 3 Oktober 2022 lalu.

Bahkan, di tengah upayanya untuk tersenyum, Paloh justru mengatakan bila saat ini seluruh keluarga besar Nasdem dalam kondisi kalut.

"Kesedihan yang sukar untuk kami tutupi. Kami berupaya untuk menutupi ini, kami berupaya untuk kami tetap tegar, bisa tersenyum dengan teman-teman semuannya, kami upayakan itu," tuturnya.

"Tapi kalau teman-teman bisa memahami sesungguhnya apa yang ada dalam nurani pribadi diri saya, ada kesedihan, keperihan hati, tidak seperti biasannya," sambung Paloh.

Ia pun menegaskan bahwa Nasdem akan menghormati proses hukum yang kini tengah berjalan di Kejagung.

"Apa sikap Nasdem? Jelas tidak pernah berbeda. Dari komitmen awal partai ini didirikan, kami ingin tetap berada di garda terdepan, ingin menegakkan prinsip-prinsip hukum yang berkeadilan," kata dia.

Tak percaya motif politik

Paloh mengaku perasaannya saat ini bercampur aduk. Tidak sedikit pihak yang menyebut bahwa penetapan tersangka Plate merupakan bentuk intervensi kekuasaan politik saat ini terhadap Nasdem.

Seperti diketahui, Nasdem telah berkongsi politik dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Koalisi ini telah memutuskan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di kontestasi nasional mendatang.

"Semoga saja godaan-godaan yang menyatakan kepada saya (bahwa penetapan status tersangka) ini tidak terlepas dari intervensi politik, tidak benar. Ini tidak terlepas dari intervensi kekuasaan, juga tidak benar. Ini godaan pada diri saya. Dan sudah saya katakan tidak benar itu. Kalau benar, mungkin hukum alam nanti yang akan dihadapkan kepada ini," beber Paloh.

Ia pun meminta agar seluruh kader dan elite Nasdem dapat bekerja seperti biasa dan tidak terprovokasi oleh upaya yang mungkin akan menyudutkan Nasdem ke depan.

"Jangan kasih tempat siapapun yang mencoba untuk adu domba kita satu sama lain. Karena kita lebih mengedepankan komitmen kita terhadap stabilitas nasional, itu jelas komitmen kami," katanya.

Tunjuk pengganti Plate

Di sisi lain, Paloh menyadari bahwa Plate memiliki tugas yang penting di dalam parpol. Sehingga, dengan adanya kekosongan jabatan usai Plate ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejagung, Nasdem perlu menunjuk penggantinya.

Paloh kemudian menunjuk Wakil Sekjen Nasdem Hermawi Taslim untuk menjadi Plt Sekjen Nasdem.

"Mengingat tugas dan kesibukan peran posisi kesekjenan, pada hari ini kami telah menetapkan, memutuskan saudara Haji Muhammad Taslim, Hermawi Taslim sebagai pelaksana tugas kesekjenan Sekjen," imbuh Paloh.

Pada saat yang sama, ia mengaku, enggan mengajukan nama kepada Presiden Jokowi untuk menggantikan posisi Plate di eksekutif. Sebab, ia khawatir Presiden justru tidak suka dengan nama yang akan diajukan Nasdem.

Di sisi lain, hingga kemarin, tidak ada permintaan dari Presiden Jokowi kepada dirinya untuk menyiapkan nama lain pengganti Plate.

“Enggak ada yang lebih bodoh dari Nasdem untuk tiba-tiba mengajukan nama baru tanpa diminta oleh Presiden,” katanya.

Paloh menegaskan, dirinya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Sehingga, Nasdem akan memberikan bantuan hukum kepada Plate untuk menghadapi proses hukum yang sedang berjalan.

Untuk diketahui, Plate disangka melanggar Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam perkara ini, ia diduga berperan selaku pengguna anggaran di dalam proyek yang menelan anggaran hingga Rp 10 triliun. Total kerugian negara yang ditaksir dalam perkara ini berdasarkan penghitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencapai Rp 8,3 triliun. 

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/18/11544781/saat-wajah-surya-paloh-dan-elite-nasdem-muram-usai-bahas-nasib-johnny-g

Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke