Salin Artikel

ASEAN Deklarasikan Penguatan Penggunaan Mata Uang Lokal Lewat KTT

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Seluruh anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat memperkuat penggunaan mata uang lokal di masing-masing negara, untuk mendukung transaksi lintas negara supaya tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, stabil, dan kuat di kawasan.

Hal itu disampaikan dalam deklarasi para pemimpin negara anggota ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (10/5/2023) kemarin.

Di dalam deklarasi itu disebutkan dorongan untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara di kawasan Asia Tenggara ditujukan untuk mencapai cita-cita Rancangan Ekonomi ASEAN 2025.

Tujuan Rancangan Ekonomi ASEAN 2025 adalah menghadirkan sistem perekonomian yang terjalin secara mendalam di antara negara-negara anggotanya, dan mendorong kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, bertumbuh, dan kuat serta memastikan sistem keuangan yang terbuka dan stabil.

"Kami mendeklarasikan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas perbatasan di kawasan dan mendukung pembentukan satuan tugas untuk mendalami pengembangan Kerangka Kerja Transaksi Mata Uang Lokal ASEAN," demikian isi deklarasi tersebut yang disepakati dalam KTT ke-42 ASEAN.

Dalam deklarasi itu juga disampaikan seluruh negara ASEAN mendukung kemajuan dan kerja sama dalam hal keterkaitan transaksi keuangan di kawasan Asia Tenggara.

"Kami mendukung kerja sama untuk mempromosikan transaksi dengan mata uang lokal dan peran lembaga sektor keuangan untuk menekan tingkat kerentanan kawasan dari faktor luar, mendukung pembentukan mekanisme penetapan harga yang efisien, meningkatkan infrastruktur pasar modal, dan menekan biaya atas transaksi lintas batas," lanjut isi deklarasi itu.

Di dalam deklarasi itu juga disebutkan seluruh menteri keuangan dan kepala bank sentral di negara-negara anggota ASEAN diminta untuk mengawasi penerapan dan perkembangan konektifitas mekanisme transaksi regional, serta terus mengembangkan Kerangka Kerja Transaksi Mata Uang Lokal ASEAN, sambil terus berkoordinasi erat dengan lembaga lain yang terkait.

Deklarasi itu diteken oleh seluruh negara anggota ASEAN yang hadir dalam KTT, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Filipina, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Meski tidak diundang dalam KTT ASEAN tahun ini, Myanmar tetap dicantumkan dalam dokumen deklarasi itu.

Sedangkan Timor Leste belum dimasukkan ke dalam dokumen deklarasi karena baru menjadi anggota penuh ASEAN.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/11/14161451/asean-deklarasikan-penguatan-penggunaan-mata-uang-lokal-lewat-ktt

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke