Salin Artikel

KPAI Tegaskan Setiap Anak Berhak Mendapat Hak Pendidikan Penuh, Termasuk AG dan D

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mengatakan akan menjamin pemenuhan hak pendidikan seluruh anak Indonesia.

"Tidak boleh ada satu orang anak pun ya, no one left behind dalam prinsip hak anak untuk pemenuhan hak pendidikan," ujar Ai saat ditemui di gedung KPAI, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (5/5/2023).

Adanya anak-anak yang menjadi korban maupun pelaku kekerasan di ranah pendidikan, kata Ai, seharusnya menjadi alarm bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga pemenuhan hak pendidikan anak.

"Tidak boleh karena misalnya seseorang karena kekerasan, kemudian dia menghindari pendidikan, malah lari misalnya, takut menjadi korban atas intimidasi berikutnya," jelasnya.

Ai juga menyoroti D (17), korban penganiayaan luar biasa yang dilakukan oleh Mario Dandi, anak eks pejabat pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Ini juga kami menyoroti pendidikannya sangat penting. Terkait situasi kesehatan medis harus sampai tuntas, harus betul-betul pulih," ujarnya.

Wanita itu juga telah mendengar kabar bahwa D baru-baru ini sudah kembali ke sekolah untuk memulihkan memori selama menjalani proses pendidikannya.

"Itu juga jalan yang terbaik, tapi poinnya adalah kita harus belajar banyak dari situasi tersebut bahwa anak-anak, walaupun situasi dan bagaimanapun, hak pendidikannya harus dijamin dan harus dijalankan," ungkapnya.

Tak hanya D, Ai juga menjamin pemenuhan hak pendidikan bagi AG (15), kekasih Mario Dandi yang juga ikut terlibat dalam konflik penganiayaan D dan saat ini tengah berencana mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), usai dirinya dijatuhi vonis di tingkat pertama dan diperkuat di tingkat banding, dengan hukuman 3 tahun 6 bulan penjara.

Baginya, pemenuhan hak pendidikan seriap anak dan terciptanya ruang aman di satuan pendidikan penting untuk diciptakan, terutama untuk menghindari perilaku diskriminasi dari lingkungan sekitar.

"Artinya KPAI tetap mendorong dimanapun berada, anak berkonflik hukum ini tetap menjalankan proses pendidikan," katanya.

Ai menyebut, pihaknya akan terus melakukan pengawasan atas kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada anak agar seluruh anak di Indonesia mendapatkan hak pendidikan yang penuh dan aman.

"Pada situasi kekerasan, baik menjadi korban maupun menjadi situasi pelaku atau berkonflik inilah aspek pendidikan harus tetap memberikan jaminan untuk mereka anak-anak bangsa harus tetap mendapatkan pendidikan," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, KPAI telah menggelar konferensi pers dalam momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 terkait hasil pengawasan kekerasan pada anak di ranah pendidikan.

Dalam konferensi persnya, disebut bahwa jumlah kekerasan anak di ranah pendidikan terus meningkat. Per 31 Maret 2023 lalu, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) 2023 menyatakan terdapat 64 aduan yang masuk ke KPAI terkait kekerasan anak di satuan pendidikan.

"Berdasarkan Pusat Data dan Informasi, hingga 31 Maret 2023 pada klaster pendidikan, KPAI telah menerima 64 aduan dengan rincian kekerasan terhadap anak pada satuan pendidikan," ujar Aris Adi Leksono selaku anggota KPAI Klaster Pendidikan, Waktu Luang, Budaya, dan Agama saat konferensi pers KPAI di Gedung KPAI, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Bentuk kekerasan yang diterima oleh KPAI, kata Aris, yakni meliputi kekerasan fisik, bullying, kekerasan seksual, korban diskriminasi kebijakan satuan pendidikan, hingga kebijakan pemerintah daerah yang tidak memperhatikan prinsip hak partisipasi anak.

Atas aduan tersebut, KPAI kini telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan menjalankan pengawasan langsung kasus-kasus tersebut, di antaranya kasus kekerasan seksual oleh guru kepada murid Sekolah Dasar di Jakarta Timur, kekerasan fisik oleh santri kepada santri di Pasuruan dan Madura di Jawa Timur, hingga kekerasan seksual oleh kiai kepada santriwati pada pesantren di Batang dan Jember.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/06/11210361/kpai-tegaskan-setiap-anak-berhak-mendapat-hak-pendidikan-penuh-termasuk-ag

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke