Salin Artikel

Berkali-kali Temui Elite Golkar, Prabowo Diduga Incar Bakal Cawapres Selain Airlangga

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai tengah berupaya melobi Partai Golkar supaya mau menyodorkan figur selain sang Ketua Umum, Airlangga Hartarto, sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) buat dipasangkan dengannya pada ajang pemilihan presiden 2024.

Hal itu terlihat dari 2 kali pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sempat 2 kali bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo.

Pertemuan ketiganya terjadi di rumah pribadi Ical di Jalan Ki Mangunsarkoro Nomor 42, Menteng, Jakarta Pusat, pada 23 April 2023 dan 1 Mei 2023 lalu.

Lantas pada Selasa (2/5/2023) kemarin, politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) juga bertemu dengan Prabowo.

Pertemuan dengan Prabowo berlangsung di kediaman JK di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baik Ical dan JK adalah sosok politikus dari faksi yang berbeda di Golkar. Pengaruh keduanya di internal partai berlambang pohon beringin itu pun masih kuat.

"Prabowo Subianto kelihatan sedang melobi ekstra kepada seluruh lapisan elite Partai Golkar agar ajukan nama lain selain Airlangga Hartarto," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro saat dihubungi, Rabu (3/5/2023).

Menurut Bawono, pertemuan Prabowo dengan para elite Golkar menyiratkan harapan dia ingin partai itu menyodorkan figur lain dengan tingkat elektabilitas yang memadai buat dipasangkan sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) dan mendampinginya dalam Pilpres 2024.

Menurut hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar Survei Nasional Peta Elektoral Pilpres dan Antisipasi Putaran Kedua pada 12-17 April 2023, tingkat elektabilitas Airlangga sebesar 2,7 persen.

Sedangkan dari hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 8 sampai 13 April 2023, tingkat elektabilitas Airlangga hanya sebesar 1,2 persen.

Dikhawatirkan jika Airlangga memaksakan hal itu malah menjadi tidak menguntungkan bagi posisi Golkar dalam peta politik menjelang Pilpres 2024.

"Meskipun merupakan partai ketiga terbesar berdasarkan hasil pemilu 2019, tetapi Partai Golkar harus lebih realistis melihat tingkat elektabilitas Airlangga Hartarto saat ini tidak cukup bersaing dibandingkan nama-nama lain di jajaran bakal cawapres," ujar Bawono.

"Inilah problem pelik dihadapi oleh Partai Golkar saat ini. Partai besar tetapi tidak memiliki figur dengan elektabilitas baik," sambung Bawono.

Bawono memprediksi jika Airlangga mengalah dan menyodorkan kader Golkar yang mempunyai tingkat elektabilitas baik seperti Ridwan Kamil, maka taktik itu bisa saja bakal menutup langkah pesaingnya, yakni bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan, untuk meraup suara di Jawa Barat.

Penyebabnya adalah, kata Bawono, Jawa Barat adalah basis suara Emil (sapaan Ridwan Kamil). Selain itu, Emil juga piawai dalam berkampanye melalui media sosial buat menjangkau pemilih muda.

Hal itu yang menurut Bawono belum bisa dipenuhi oleh Anies.

Di sisi lain Bawono menilai sejak semula Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) memang seperti koalisi yang gamang.

Sebab menurut Bawono koalisi itu dibentuk tetapi tidak memiliki bakal capres siapa mau diusung.

Alhasil hal itu terbukti saat ini saat setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjadi mitra Golkar di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memutuskan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dari PDI-P.

Sementara itu Partai Amanat Nasional (PAN) justru ingin mendorong supaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkontestasi dalam Pilpres 2024, minimal sebagai cawapres.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/03/17201861/berkali-kali-temui-elite-golkar-prabowo-diduga-incar-bakal-cawapres-selain

Terkini Lainnya

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke