Sebab, menurut dia, rakyat tidak menginginkan hal tersebut karena artinya memperkecil jumlah koalisi Pemilu yang ada.
"Rakyat akan lebih senang kalau lebih banyak pilihannya. Kalau lebih sedikit itu keinginan elite, maunya 2 (koalisi) itu elite tuh," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Ia justru mempertanyakan pihak yang ingin membentuk atau mewacanakan koalisi besar.
Sebab, hal itu dianggap tak sesuai dengan kehendak rakyat.
"Dalam realita koalisi yang ada, orang kemarin (Pemilu 2019) saja capres ada 5 orang yang unggul di situ. Nah, itu pun dan dari koalisi yang ada sudah ada 3 koalisi, bahkan 4 koalisi. Bagaimana dengan membuat 2 koalisi besar untuk apa?" tanya Jazilul.
Wakil Ketua MPR ini menambahkan, dengan banyaknya koalisi memungkinkan lebih banyak pula yang terlibat dalam proses pemenangan.
"Kalau 2 (koalisi) cuma 2 tim yang sukses," imbuh dia.
Akan tetapi, ia membantah bahwa pernyataannya ini membuat PKB-Gerindra enggan menambah partai koalisi.
Keputusan menambah partai maupun pencapresan adalah Ketua Umum Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Itu di piagam koalisi jelas di kultum ke-4 bahwa presiden dan wapres dari koalisi PKB dan Gerindra ditentukan oleh Pak Prabowo dan Muhaimin. Dua orang itu saja, enggak ada yang lain," pungkasnya.
Wacana ini muncul setelah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berbicara kemungkinan terciptanya koalisi besar pada pesta demokrasi tahun depan.
Skema koalisi besar diprediksi terjadi apabila sebuah koalisi bergabung dengan koalisi parpol lain sehingga tercipta koalisi 'jumbo'.
Dalam menghadapi Pilpres tahun depan, hingga kini terdapat tiga koalisi yang sudah dibangun.
Ketiga koalisi tersebut mencakup, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunn (PPP).
Lalu Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri atas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Terakhir, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang diprakarsai oleh Partai Gerindra dan PKB.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/31/20040141/pkb-nilai-koalisi-besar-tak-mungkin-kalau-lebih-sedikit-itu-keinginan-elite
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan