Kepala daerah tersebut adalah Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Sudah, tiap hari saya telpon," kata Muhadjir Effendy saat ditemui di gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).
Muhadjir mengatakan, ia berkomunikasi lewat telepon karena berteman baik dengan keduanya.
Ketika menelepon membahas kedatangan timnas Israel, ia bahkan bertanya mengenai perubahan.
Namun, Muhadjir tidak menjelaskan lebih jauh perubahan yang dimaksud.
"Saya juga selalu, saya kalau dengan Pak Wayan koster kan saya teman baik, dengan Pak Ganjar juga berteman baik. Biasanya kalau telepon saya sama beliau, saya tanya ‘gimana? ada perubahan ndak?," ujar Muhadjir sambil tertawa.
Saat ditanya ada atau tidaknya perubahan yang dimaksud, Muhadjir tidak berkomentar lebih jauh.
"Ya ketawa saja lah kita. Gitu aja," katanya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, tidak ada rencana bertemu langsung dengan Wayan Koster maupun Ganjar. Sebab, pembicaraan bisa dilakukan melalui telepon.
"Untuk saya tidak ada. Wong saya tiap hari bisa telepon kok. Kalau bisa telepon kenapa harus ketemu?" ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, I Wayan Koster menjadi salah satu pihak yang menolak dan melarang timnas Israel bermain di wilayahnya dengan mengirim surat kepada Menpora RI.
Surat tersebut ditandatangani oleh I Wayan Koster per tanggal 14 Maret 2023.
Kemudian, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut melakukan penolakan timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U20 2023.
Seperti diketahui, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali dan Stadion Manahan di Jawa Tengah merupakan dua venue Piala Dunia U20.
Kepastian Israel sebagai peserta Piala Dunia U20 2023 dan penolakan dari pemerintah daerah tersebut berjarak hampir satu tahun.
Penolakan baru datang ketika drawing Piala Dunia U20 2023 hendak digelar hingga akhirnya FIFA membatalkan agenda undian tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/29/16553711/muhadjir-akui-telepon-dan-tanya-kepala-daerah-yang-tolak-timnas-israel-ada