Ia menegaskan, PPP menolak perubahan sistem pemilu. Kedatangan Yusril hari ini, kata Arsul, jangan diartikan bahwa PPP ragu dengan pendiriannya yaitu pemilu proporsional terbuka.
Tetapi, kata Arsul, partai berlambang Kabah itu tetap siap menjalani apapun putusan Mahkamah Konstitusi, termasuk bila mengubah sistem pemilu.
"Siap itu artinya karena kan berarti ada ruang untuk kemungkinan sistem pemilu itu berubah. Maka dari sekarang kita harus punya plan B istilahnya, gitu lho, bukan soal ragu, ini soal tidak punya pilihan," ujar Arsul saat ditemui di kawasan Kuningan, Senin (13/3/2023).
Selain itu, kata Arsul, pertemuan dengan Yusril bisa juga membahas tentang koalisi di Pemilu 2024.
Pertemuan antara pengurus PPP dan PBB dijadwalkan berlangsung di kantor DPP PPP di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (13/3/2023) hari ini.
"Apakah kita akan membicarakan misalnya soal koalisi di pilpres, mungkin, ya, tapi masih terlalu awal untuk memprediksi, masih prematur lah," kata Arsul
Arsul mengingatkan, hingga kini belum ada koalisi yang final, termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di mana PPP merupakan salah satu anggotanya.
Ia menegaskan, pintu koalisi masih tetap terbuka, baik itu untuk menambah anggota atau malah mengurangi anggotanya.
"Kalau (bicara) kemungkinan, sampai kita daftar ke KPU itu tidak bisa dinafikan," kata Arsul.
Ia juga menyebutkan bahwa PPP tengah mengintensifkan agenda pertemuan dengan partai-partai politik lainnya.
"Jadi memang PPP ya tentu mengapresiasi kalau ada partai politik lain yang datang, sebaliknya kami pun akan databg ke partai politik lain juga," ujar wakil Ketua MPR itu.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/13/11305821/yusril-mau-datang-ppp-bakal-tegaskan-tetap-dukung-sistem-pemilu-proporsional