Salin Artikel

Melihat Uang Mainan yang Ditebar Pemuda saat Rapat Paripurna Istimewa HUT ke 26 Kota Bekasi

BEKASI, KOMPAS.com - Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-26 tahun Kota Bekasi di gedung DPRD Kota Bekasi, Jumat (10/3/2023), diwarnai aksi tebar uang mainan oleh seorang pemuda. 

Aksi itu dilakukan tepat ketika Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyampaikan kata sambutan di ruang rapat paripurna DPRD Kota Bekasi.

Kompas.com sempat mengambil selembar uang mainan yang ditebar pemuda tersebut.

Uang mainan yang ditebar memiliki nominal Rp 100.000. Salah satu sisinya tampak gambar proklamator RI Soekarno dan Mohammad Hatta. 

Sedangkan sisi lainnya tertulis, ""SERATUS RIBU RUPIAH SAJA" dan tulisan "BANK MAINAN INDONESIA".

Meski sekilas mirip uang asli, namun bila diraba, tekstur uang mainan itu lebih halus dibandingkan uang asli.

Sebagai informasi, aksi pemuda tebar uang mainan itu terjadi di lantai dua gedung DPRD Kota Bekasi.

Pemuda itu awalnya duduk di bangku lantai dua. Tiba-tiba, pemuda yang memakai kemaja putih itu bangun dari tempat duduknya.

Sambil berorasi, pria itu menebar uang mainan tepat ketika anggota DPRD duduk untuk mendengarkan sambutan Tri Adhianto.

Lembaran uang mainan yang dilempar dari lantai dua pun terjatuh ke bawah, tempat para anggota DPRD duduk.

"Silakan kalian mengklarifikasi karena itu melanggar Perda nomor 11 tahun 2005. Jangan rusak Kota Bekasi yang insan ini dengan hasil perjudian yang haram dan melanggar Undang-undang," ujar pemuda tersebut setelah melempar lembaran uang mainan.

Plt Wali Kota yang sedang memberi sambutan pun seketika berhenti berbicara. Belum diketahui apa maksud dan tujuan dari aksi pemuda tersebut.

Namun, ketika ia selesai melempar lembaran uang mainan, petugas keamanan di lantai dua dengan sigap membawa pemuda tersebut untuk diperiksa lebih lanjut. 

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/10/22362761/melihat-uang-mainan-yang-ditebar-pemuda-saat-rapat-paripurna-istimewa-hut-ke

Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke