Salin Artikel

Simulasi "Head to Head" Survei Litbang "Kompas": Prabowo Ungguli Anies, Dapat Suara Pemilih Ganjar

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada Januari 2023 menunjukkan bahwa Prabowo Subianto akan mengungguli Anies Baswedan bila pemilihan presiden hanya diikuti dua calon atau head to head.

"Dalam skema Anies melawan Prabowo, survei saat ini menunjukkan Prabowo akan unggul dengan selisih 14,6 persen dari Anies. Prabowo akan mendapatkan 57,3 persen, sementara Anies 42,7 persen," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Kompas.id, Kamis (23/2/2023).

Selisih tersebut melebar dibandingkan pada Oktober 2022 ketika perolehan suaranya hanya berbeda 4,2 persen.

Berdasarkan survei ini, Prabowo diperkirakan akan mendapat limpahan suara yang besar dari pemilih Ganjar Pranowo (51,8 persen).

Menteri Pertahanan itu juga mendapat mayoritas suara dari pemilih Ridwan Kamil, Andika Perkasa, dan tokoh-tokoh lainnya.

Sementara, pemilih Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono lebih condong memberikan suaranya kepada Anies.

Bila dilihat dari basis partai, Prabowo akan mendapat dukungan dari pemilih Partai Gerindra, PDI-P, Golkar, PKB, dan Perindo.

"Sementara suara Demokrat akan terpecah dan lebih menguntungkan Prabowo karena memberikan 48,1 persen suaranya kepada Ketua Umum Partai Gerindra ini," tulis Litbang Kompas.

Sebaliknya, Anies akan mendapat dukungan utama dari pemilih Partai Nasdem (59,1 persen) dan PKS (74,1 persen).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga akan mendapat dukungan yang lebih besar dari pemilih PAN, PPP, dan partai-partai baru.

Prabowo juga akan memperoleh dukungan yang lebih banyak dari pemilih Prabowo-Sandiaga pada Pemilihan Presiden 2019, yakni 50,2 persen, berbanding dengan 41,8 persen yang memilih Anies.

Sebagian besar pemilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin (47,5) persen juga cenderung memilih Prabowo, ketimbang 30,4 persen yang memilih Anies.

"Namun, skema Prabowo versus Anies rupanya cukup membuat gamang bekas pemilih Jokowi-Amin sehingga cukup banyak (22,1 persen) yang tidak tahu harus memilih siapa. Kelompok ini berpotensi untuk golput," tulis Litbang Kompas.

Adapun survei ini berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023, serta melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi di Tanah Air.

Jajak pendapat dilakukan melalui wawancara tatap muka, dan sampel ditentukan secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Survei Litbang Kompas memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Hasil survei lengkap juga bisa dibaca di sini.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/23/13143381/simulasi-head-to-head-survei-litbang-kompas-prabowo-ungguli-anies-dapat

Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke