Salin Artikel

Elektabilitas Turun Imbas Nasdem Dapat Efek Ekor Jas Anies Capres, PKS: Tidak Masalah

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan PKS tidak masalah bila Partai Nasdem mendapat efek ekor jas dari pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

Kholid menyebut, PKS baik-baik saja dengan kondisi tersebut. Terlebih, Nasdem sendiri menjadi partai pertama yang sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres.

"Saya kira tidak masalah, baik-baik saja. Apalagi kan memang Nasdem sudah deklarasi dan safari politik," ujar Kholid saat dimintai konfirmasi, Rabu (22/2/2023).

Di sisi lain, PKS menghormati hasil survei Litbang Kompas yang menyebut elektabilitas partai itu turun imbas naiknya perolehan suara Nasdem.

Dia mengatakan PKS selalu mempelajari hasil survei dari setiap lembaga survei.

"Bagi kami itu sebagai masukan yang baik untuk bekerja lebih baik lagi dalam memenangkan PKS," ucapnya.

Menurut Kholid, PKS selalu menjadikan beragam survei sebagai masukan bagi mereka.

Selain itu, PKS sendiri juga melakukan kajian lengkap beragam survei yang dibuat oleh berbagai lembaga survei dan melakukan survei mandiri secara reguler.

"Insya Allah informasi tersebut akan jadi pelengkap survei yang kami lakukan. Insya Allah pergerakan kami on the track. Kami optimis suara PKS akan naik dan mencapai target," imbuh Kholid.

Sebelumnya, hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari 2023 menunjukkan bahwa Partai Nasdem mendapatkan efek ekor jas dari pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.

Pencapaian Nasdem itu lantas mengakibatkan turunnya elektabilitas parpol lain yang menjadi basis pemilih Anies, termasuk Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga telah menyatakan dukungan kepada Anies.

"Keberhasilan Nasdem menghimpun simpatisan Anies itu juga membawa dampak menurunnya raihan partai lain yang selama ini menjadi basis pemilih Anies," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Kompas.id, Selasa (21/2/2023).

Seperti diketahui, Nasdem, Demokrat, dan PKS adalah partai yang menjatuhkan dukungan kepada Anies sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Mereka tengah menjajaki kerja sama politik Koalisi Perubahan.

Dalam survei ini, elektabilitas Partai Demokrat turun 5,3 poin dari 14 persen pada Oktober 2022 menjadi 8,7 persen pada Januari 2023.

Proporsi responden pemilih Anies di Demokrat juga turun dari 18,9 persen menjadi 11,3 persen dalam kurun waktu yang sama.

"Artinya, ada selisih 7,6 persen pemilih Demokrat yang juga memilih Anies Baswedan kini hengkang dari memilih Demokrat," tulis Litbang Kompas.

Situasi serupa dialami PKS yang elektabilitasnya turun dari 6,3 persen menjadi 4,8 persen. Proporsi responden PKS pemilih Anies juga turun dari 19,9 persen menjadi 17,6 persen.

Sementara itu, Partai Nasdem justru mendulang untung dari pencalonan Anies. Elektabilitas partai yang dipimpin Surya Paloh itu naik dari 4,3 persen menjadi 7,3 persen.

Proporsi responden pemilih Anies di Nasdem juga melonjak dari 4,6 persen menjadi 22,6 persen.

"Langkah Nasdem yang bergeming pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024 tampaknya cukup berhasil mengonsolidasi simpatisan Anies yang tersebar di sejumlah parpol," tulis Litbang Kompas.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/22/18315571/elektabilitas-turun-imbas-nasdem-dapat-efek-ekor-jas-anies-capres-pks-tidak

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke