Dalam jajak pendapat itu, elektabilitas PKB berada di peringkat ke enam dengan angka 6,1 persen.
“Ya terima kasih, moga-moga ini kita jadikan pecut untuk mengejar berbagai kekurangan,” tutur Muhaimin di kantor DPP PKB, Senen, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Namun, ia menyatakan bahwa hasil survei selalu berbeda-beda.
Ia mengklaim hasil survei di berbagai lembaga lain kerap menempatkan PKB berada di posisi kedua atau ketiga.
Tetapi, Muhaimin ingin hasil elektabilitas itu jadi pemicu para kader PKB untuk semakin optimal bekerja memenangkan Pemilu 2024.
“Memotivasi PKB, supaya lebih kerja lagi,” tutur dia.
Di sisi lain, ia menyatakan tak ingin buru-buru mengumumkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bersama rekan koalisinya, yaitu, Partai Gerindra.
Dalam pandangannya, saat ini Koalisi Gerindra-PKB masih menunggu koalisi lain mengumumkan pasangan calon (paslon) yang bakal diusung.
“Ibarat kompetisi, saling mengintai kompetitor. Saling melihat. Jadi semua pada tidak buka kartu. Sebab kalau kartu yang keluar beda, kita keluarin kartu beda,” imbuh dia.
Disusul oleh Partai Gerindra yang memperoleh elektabilitas 14,3 persen, dan Partai Golkar yang mendapatkan tingkat elektoral 9 persen.
Posisi keempat diduduki oleh Partai Demokrat dengan elektabilitas 8,7 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/21/15481981/elektabilitas-pkb-di-peringkat-ke-enam-muhaimin-jadi-pecut-kejar-kekurangan