Dalam laporan kali ini, Erick Thohir didampingi Wakil Ketua Umum PSSI terpilih Zainudin Amali beserta para jajaran pengurus PSSI.
Mengawali laporannya, Erick menyatakan bahwa jajaran pengurus PSSI memastikan tidak ada intervensi pemerintah terhadap organisasi tersebut.
"Kami ingin memastikan bahwa persepsi selama ini, pemerintah untuk intervensi PSSI salah besar. Tetapi, yang benar bagaimana kita mensukseskan pembangunan sepak bola indonesia secara menyeluruh," ujar Erick Thohir.
"Kerja sama dari pada pemerintah dan PSSI dan masyarakat sepak bola harus ditingkatkan," katanya lagi.
Erick Thohir lantas mengatakan bahwa pihaknya menyadari banyak hal yang diperlukan PSSI mendapat dukungan pemerintah. Misalnya, untuk pembangunan tim nasional dan pembangunan fasilitas sepak bola.
"Atau di bawah payung instruksi presiden mendorong yang namanya sepakbola pelajar," ujarnya.
"Itu kan tidak mungkin kita sendirian. Apalagi menata dari benchmarking dari banyak negara," katanya melanjutkan.
Erick Thohir mengungkapkan, dalam pertemuan dengan presiden, PSSI ingin memastikan agar bisa bekerjasama dengan pemerintah secara maksimal.
"Supaya kita bisa pastikan sepak bola kita punya peningkatan siginifikan. Dan ini bagian dari komitmen kami," ujar Erick.
Kepastian itu diketahui setelah Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) rampung diselenggarakan pada Kamis (16/2/2023).
KLB PSSI berlangsung di Hotel Shangri-La, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Erick Thohir dipastikan menang dengan jumlah suara 64 dari total 86 voter. Sedangkan lawannya, La Nyalla mendapatkan 22 suara.
Nama Erick Thohir sempat tersendat menjadi calon ketum PSSI lewat aturan berkontribusi sebagai anggota PSSI selama lima tahun.
Akan tetapi, masalah itu langsung dibantah. Sebab, ia pernah berkecimpung di sepak bola Indonesia sebagai Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) pada tahun 2009-2019.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/20/13141411/di-hadapan-jokowi-erick-thohir-kami-pastikan-persepsi-pemerintah-intervensi