Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] Sandiaga dan Gerindra Dinilai Putus Asa | Jokowi Santap Durian Bersama Para Pemred

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno diprediksi sedang putus asa karena melihat mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah memiliki tiket untuk maju menjadi bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Diduga hal itulah alasan di balik sikap Anies maupun Partai Gerindra buat mengungkit perjanjian yang disepakati antara dia, Anies, dan Ketua Umum Partai Gerindra Sandiaga Uno dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017.

Sementara itu, di sela-sela peringatan Hari Pers Nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyempatkan menyantap durian bersama dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional dan lokal Sumatera Utara di Kota Medan.

1. Pengamat: Sandiaga dan Gerindra Putus Asa Lihat Anies "Melejit" Sendiri

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menduga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno maupun Gerindra sedang putus asa melihat mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki tiket maju calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Keputusasaan itu yang kemudian membuat Sandiaga maupun Gerindra mengungkit perjanjian antara Anies, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017.

"Mengemukanya isu ini bisa karena keputusasaan Sandiaga, atau Gerindra, karena Anies yang mereka harapkan menjadi pendorong Prabowo, justru melejit sendiri dan telah dideklarasikan oleh Nasdem," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Dedi juga menduga perjanjian itu juga dikemukakan Sandiaga karena berkaitan dengan Pilpres 2019.

Saat Pilpres 2019, Sandiaga merupakan calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto yang juga didukung oleh Gerindra. Namun, melihat Anies yang kini punya tiket Pilpres 2024, ada perasaan ketertinggalan yang diduga dialami oleh Sandi.

"Secara khusus Sandiaga tentu merasa tertinggal karena 2019 silam ia cawapres dan kini sedang menghadapi peluang untuk tidak menjadi siapa-siapa dalam Pilpres 2024," ujar dia.

Adapun Sandiaga menyatakan tegak lurus mendukung Prabowo Subianto maju dalam Pilpres 2024.

Hal itu disampaikannya setelah ramai isu kepindahan Sandi dari Gerindra untuk berniat maju Pilpres 2024.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini juga menyoroti isu soal perjanjian utang piutang Rp 50 miliar antara Anies dengan Sandiaga Uno terkait Pilgub DKI Jakarta 2017.

Menurut Dedi, utang dalam kontestasi itu lumrah, meskipun tidak baik bagi iklim politik Indonesia.

"Pertama, dalam tiap kontestasi selalu ada polemik logistik, dan itu sebenarnya tidak layak disebut hutang, karena bagaimanapun bukan secara khusus untuk kepentingan Anies, melainkan untuk kepentingan pengusungan," ujar dia.

Dedi berpendapat, uang itu justru digunakan untuk "membeli" partai pengusung.

Apalagi, kata dia, Anies ketika Pilgub 2017 bukan kader partai.

"Tetap saja itu kepentingan kolektif, termasuk kepentingan Sandiaga," ujar Dedi.

Anies Baswedan disebut memiliki janji politik dengan Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto.

Hal itu pertama kali diungkap oleh Sandiaga Uno dalam tayangan YouTube Akbar Faizal Uncensored yang tayang 26 Januari 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu berujar, Anies Baswedan punya perjanjian politik dengan Prabowo jelang Pilgub DKI Jakarta 2017.

Perjanjian itu ditulis oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang lain, yaitu Fadli Zon, dan ditandatangani oleh Anies, Prabowo, dan Sandi.

Terbaru, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa menyampaikan bahwa perjanjian yang ada hanyalah melibatkan Anies dan Sandiaga.

Sebagai salah satu pendukung Anies-Sandi dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, Erwin mengaku mengetahui perjanjian tersebut.

Menurut dia, perjanjian itu soal utang-piutang logistik Pilgub DKI Jakarta 2017. Ia menceritakan, saat itu Anies tidak punya cukup dana dan melakukan peminjaman pada Sandiaga.

"Kira-kira begitu, karena yang mempunyai likuiditas Pak Sandi, kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies, karena waktu itu kan putaran pertama kan namanya juga lagi tertatih-tatih juga kan waktu itu," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/2/2033).

"Nilainya berapa ya, Rp 50 miliar barangkali," ujar Erwin Aksa lagi.

Momen makan bersama tersebut terjadi di Si Bolang Durian, Kota Medan.

Tiba sekitar pukul 20.35 WIB, Presiden Jokowi yang mengenakan kaus lengan panjang berwarna coklat bersama Ibu Iriana disambut antusiasme warga yang juga berada di rumah makan durian tersebut.

Setelahnya, Presiden tampak langsung menghampiri dan menyapa satu per satu para pemimpin redaksi yang hadir di sana.

Dalam suasana santai tersebut, Jokowi terlihat berbaur dan duduk bersama pemred yang hadir sambil menikmati durian bersama.

Kepala Negara juga tampak bersenda gurau dan berfoto bersama dengan sejumah pemred.

“Malam ini kami bersyukur sekali bisa makan durian bareng Pak Presiden Jokowi di Bolang,” ucap Kemal Gani, Pemred SWA, dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (9/2/2023).

Lebih lanjut, Kemal mengatakan bahwa selain makan durian, Presiden juga berbincang mengenai banyak hal. Salah satunya yang berkaitan dengan media di Indonesia.

“Bagaimana media bisa tumbuh dengan berkelanjutan, media-media bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas, bertanggung jawab, dan berkode etik jurnalistik,” katanya.

Sementara itu, Rianto Aghly, Pemred Harian Sumut24 dan Sumut24.co, mengatakan bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok yang terbuka dan peduli dengan pers.

“Jadi memang sangat care Pak Jokowi ini dan ini sangat luar biasa, di suasana Hari Pers Nasional ini beliau selalu, apa yang kita tanyakan selalu terbuka,” ujarnya.

“Sangat bangga hari ini bisa ngobrol bareng, ketawa, bahwa beliau sosok Presiden yang jarang ditemui,” kata Rianto melanjutkan.

Rianto pun menceritakan saat Presiden menghampiri mejanya dan membeberkan rahasia sehatnya, yakni dengan meminum jamu temulawak.

“Pak Jokowi agak lucu saya tanya tadi, 'Pak Jokowi kok sehat sekali apa sih resepnya? Jamu temulawak’. Nah, itulah resepnya jamu temulawak,” ujar Rianto.

“Itu disampaikan sama Pak Jokowi. Pesan kepada kita semua bahwa jamu temulawak tradisional itu alami, berkhasiat bagi beliau,” katanya lagi.

Arifin Asydhad, Pemred Kumparan, mengungkapkan bahwa pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi sendiri yang memilih langsung durian yang enak untuk dimakan bersamanya.

Menurut dia, durian pilihan Jokowi tersebut memiliki rasa yang enak.

“Dari tiga yang diambil untuk kita, satu yang paling enak, yang dipilih oleh Pak Jokowi. Pak Jokowi ternyata tahu durian dia,” ujarnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/10/06295241/populer-nasional-sandiaga-dan-gerindra-dinilai-putus-asa-jokowi-santap

Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke